Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Tegaskan, Gaya Belajar Dominan Tak Pengaruhi Hasil Akademik

Kompas.com - 05/04/2018, 18:30 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Anda mungkin pernah mendengar bahwa cara atau gaya belajar masing-masing orang berbeda.

Ada orang yang lebih mudah menyerap pelajaran dengan melihat visual atau gambar, ada pula yang lebih mudah menyerap informasi dengan membaca atau membuat catatan.

Lalu, apakah teori ini benar adanya dan sebab itu anak-anak harus diarahkan untuk mencari gaya belajar dominan untuk mencapai nilai akademik yang memuaskan?

Berkebalikan dengan mitos yang beredar, para ilmuwan justru berkata teori ini omong kosong. Tidak ada cukup bukti yang dapat menjelaskan bahwa metode belajar dominan dapat memengaruhi nilai akademis seseorang.

Baca juga : Gaya Belajar Tepat untuk Anak Kinestetik

Sebaliknya, justru banyak penelitian yang menemukan bahwa gaya belajar seperti disebutkan di atas hanyalah mitos. Makalah yang diterbitkan dalam jurnal Anatomical Sciences Education yang dilakukan oleh peneliti dari Indiana University School of Medicine, menambah bukti teori itu hanyalah mitos.

Dilansir Business Insider, Kamis (5/4/2018), penelitian yang dilakukan oleh Polly R. Husmann dan koleganya membuktikan gaya belajar yang dianggap dominan tidak memengaruhi hasil belajar. Banyak orang yang konsisten melakukan gaya belajar yang dominan justru membuat nilai ujian tidak memuaskan.

Dalam penelitiannya, mereka melibatkan ratusan mahasiswa yang diminta mengisi kuisioner VARK, untuk mengetahui bagaimana gaya belajar mereka yang dominan. Apakah seseorang belajar secara visual, mendengarkan, membaca dan menulis, atau dengan praktik secara langsung.

Para peserta kemudian menerapkan gaya belajar yang dominan secara konsisten dan para peneliti mengamati gaya belajar peserta untuk melihat apakah para peserta benar-benar mengikuti gaya belajar seperti yang dianjurkan.

Di akhir tahun pelajaran, para peniliti melihat apakah gaya belajar ini berdampak pada nilai akhir siswa.

Hasilnya, peneliti tidak menemukan korelasi antara gaya belajar yang dominan dengan hasil akademis. Peneliti justru mencatat 67 persen siswa gagal memperoleh nilai baik saat melakukan gaya belajar yang dianggap paling dominan.

Peneliti menyimpulkan, gagasan yang berbunyi "Saya tidak bisa mempelajari subjek X karena saya seorang pembelajar visual" tidak boleh diikuti lagi.

"Penelitian ini membuktikan bahwa kebijaksanaan konvensional tentang gaya belajar harus diabaikan oleh pengajar dan murid," tulis ahli dalam laporannya.

Baca juga : Ternyata, Belajar Bahasa Asing Bisa Dibantu Dengan Tidur

Mereka lebih menyarankan untuk membebaskan diri dalam gaya belajar untuk meningkatkan penyerapan informasi saat belajar.

Jadi, Anda tidak perlu mencari gaya belajar apa yang paling menonjol ada dalam diri Anda dan menerapkannya. Jangan khawatir, Anda tidak perlu melakukannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com