Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Pernahkah Anda mendengar larangan minum setelah memakan udang? Konon jika Anda melanggar pantangan tersebut, ada peluang besar untuk mengalami keracunan. Namun, informasi seperti ini tidak benar alias hoaks.
Informasi yang beredar
Di media sosial, banyak informasi yang mengatakan minum jeruk setelah makan udang akan berakibat fatal. Salah satu akun di Facebook, Info Online, mengunggah artikel seperti ini:
"Bahaya Makan Seafood Dengan Jeruk
seorang Wanita meninggal 'Mendadak' dgn 'Kelima Panca Indera keluar Darah'
» Setelah diselidiki ternyata Wanita ini meninggal, bukan krna 'Bunuh Diri' atau 'Dibunuh', melainkan karena ketidaktahuan tentang 'Racun akibat Makanan'.
» Wanita ini memiliki kebiasaan minum Vit. C tiap hari, ini tidak masalah.
Masalahnya, malam itu wanita ini kebanyakan makan 'Udang'.
» Sebenarnya cma makan udang saja juga tidak masalah, karena orang rumahnya juga banyak makan Udang malam itu dan tak ada yang meninggal..
» Tetapi, karena udang itu mengandung 'Arsenic Pentoxide' (As2O5) & berhubung habis makan udang wanita itu minum Vit. C,
Terjadilah "Reaksi Kimia" di dalam perut yang membuat 'Arsenic Pentoxide' (As2O5) berubah menjadi
Arsenic Trioxide (As2O3) yang sangat beracun.
» Inilah yg Mengakibatkan :
• Hati
• Jantung
• Ginjal
• Pembuluh darah rusak
• Usus Berdarah
• Pembuluh darah Melebar
» Sehingga wanita itu Meninggal dengan sangat Mengenaskan dengan Kelima Panca Indera 'Keluar Darah' saat itu.
» Jadi Hati-hati!!
Jika habis banyak makan..
• Udang
• Kerang
• Kepiting
» Jangan minum 'Vit. C' pada saat yang 'Bersamaan' !!
» Sedikit Tambahan: Jadi bagi yg suka 'Seafood' jangan sekali2 makan Seafood + Minum es Jeruk pada Saat yg Sama.
#From : BC BBM"
Penelusuran dan verifikasi
Menurut Doktor Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta 2 dan Nutrisionis Persagi, Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, minum jeruk sehabis menikmati udang tidak dilarang dalam dunia medis.
Rita juga berkata bahwa efek keracunan seperti yang disangkakan masyarakat selama ini tidak ada.
Kekhawatiran masyarakat tentang keracunan tersebut didasari oleh adanya kandungan arsen di udang yang bercampur dengan vitamin C dari jeruk. Padahal, masyarakat perlu mengenali terlebih dulu jenis arsen yang menyebabkan keracunan.
Terdapat dua jenis arsen. Pertama adalah arsen organik yang biasa ditemukan dalam daging, sayuran, dan buah. Lalu, yang kedua adalah arsen anorganik yang terkandung dalam logam berat.
Rita berkata bahwa sifat arsen pada udang adalah organik dengan nama arsenobetain.
“Arsen organik tidak bersifat toksik (beracun) karena tidak mudah diserap masuk ke sel dan juga mengalami metabolisme terbatas,” ujarnya kepada Kompas.com pada Minggu (2/4/2018).
Kendati demikian, udang tetap mengandung arsen anorganik, walaupun dalam jumlah yang sangat kecil yakni kurang dari empat persen atau sekitar 0,5 mg. Itu pun biasanya ditemukan pada udang yang berasal dari perairan yang tercemar logam berat.
“Kandungan arsen anorganik pada udang pernah diteliti. Udang dari perairan tercemar, arsen anorganiknya hanya 0,2 mg untuk satu kilogram udang,” imbuhnya.
Sementara itu, keracunan arsen terjadi jika mengonsumsi 70-200 mg arsen anorganik. Jumlah tersebut setara dengan konsumsi arsen 1 mg per kilogram berat badan setiap harinya.
Dengan demikian, arsen anorganik pada udang baru akan menimbulkan keracunan jika dikonsumsi lebih dari 100 kilogram dalam satu waktu. Ini jelas tidak mungkin, kata Rita.
Oleh karena itu, dia meminta masyarakat untuk tidak usah takut mengonsumsi udang dan minuman jeruk dalam waktu yang hampir bersamaan. Menurut dia, kandungan arsen pada udang tidak berbahaya seperti yang dibayangkan. Sebab, jumlahnya sangat kecil.
Bahkan, ada manfaat dari perpaduan makan udang dan minum jeruk secara bersamaan. Selain dikenal sebagai sumber protein yang kaya, udang juga mengandung zink dan kalsium pada kulitnya. “Vitamin C dari jeruk akan meningkatkan proses penyerapan zink dan kalsium dari kulit udang ke tubuh,” jelasnya.
Keracunan Arsen
Rita tidak memungkiri adanya kaitan antara vitamin C dengan arsenin anorganik.
Kombinasi keduanya berpeluang berujung pada keracunan. Ini lantaran vitamin C berperan menaikkan derajat keasaman asam lambung sehingga efek keracunan akibat arsenin anorganik pun akan meningkat.
Namun, dia mengingatkan bahwa ini hanya terjadi jika jumlah arsen anorganik melebihi kadar yang seharusnya.
“Tanpa vitamin C pun, arsen anorganik tetap akan menimbulkan efek toksik,” tambahnya.
Bahaya arsen anorganik, kata Rita, yakni mengganggu fungsi hati dan sistem saraf pusat pada hati. Arsen anorganik juga mampu menembus plasenta dan rahim. Kematian menjadi dampak fatal dari arsenin anorganik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.