Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Berencana Bikin Robot Ukuran Nano untuk Obati Kanker

Kompas.com - 03/04/2018, 18:36 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber NBC News

KOMPAS.com — Pernahkah Anda membayangkan ada robot yang "berjalan-jalan" di dalam tubuh Anda? Ya, hal semacam ini memang telah lama diimpikan para ilmuwan, terutama untuk tujuan pengobatan.

Kabar baiknya, mimpi pengobatan dengan robot berukuran mini yang dimasukkan dalam tubuh semakin mendekati kenyataan.

Bulan lalu, para ilmuwan dari Pusat Ilmu dan Teknologi Nasional China (NCNT) dan Arizona State University, AS, mengatakan bahwa mereka sedang mengembangkan robot berukuran nanometer. Nantinya, dalam 1 meter terdapat jutaan robot nano.

Pembuatan robot berukuran nanometer ini ditujukan untuk perawatan kanker. Pada percobaan dengan tikus, ketika robot ini disuntikkan dalam aliran darah, mereka bisa menyusutkan tumor dengan menghalangi suplai darah.

Baca juga: Operasi Tumor Langka Pada Anak, Dokter Australia Gunakan Robot

Nanorobot ini dibuat dari lembaran DNA yang digulung hingga menjadi bentuk tabung dan berisi obat pembekuan darah. Pada bagian luarnya, para peneliti menempatkan molekul DNA kecil yang mengikat protein yang hanya ditemukan pada tumor.

Ketika robot mencapai tumor, molekul tersebut nantinya akan melekat pada protein. Hal ini memicu tabung DNA untuk membuka gulungannya dan melepaskan obat.

Inilah yang nantinya diharapkan bisa mengobati kanker dengan lebih baik.

Apalagi, pada kebanyakan obat kanker punya efek samping yang buruk karena tak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat.

Dengan adanya nanorobot ini, pengobatan kanker tepat pada tumor tanpa menganggu sel sehat. Para peneliti optimistis  cara ini menawarkan masa depan yang menjanjikan untuk perawatan kanker tanpa efek samping.

Guangjun Nie, salah satu profesor di NCNT yang mengembang nano robot ini, juga menyebut bahwa ini berbeda dengan robot yang dikembangkan kebanyakan. Robot ini mampu merasakan lingkungan mereka, menavigasi, dan melaksanakan tugas-tugas mekanis lainnya.

"Apa yang kita sebut nanorobot adalah generasi nano berikutnya karena mereka memberi Anda kontrol yang jauh lebih baik dan bisa dibuat untuk bekerja seperti mesin," kata Nie dikutip dari NBC News, Jumat (30/03/2018).

"Di masa depan kami akan menunjukkan lebih banyak lagi skenario untuk nanorobot kami dari memantau penyakit, menemukan kerusakan jaringan, penyembuhan kanker, dan mungkin menghancurkan plak di pembuluh darah," imbuhnya.

Baca juga: Punya Kepala Bumper, Kecoa Menginspirasi Penciptaan Robot

Ide dan Percobaan Sebelumnya

Ide robot mini untuk berbagai prosedur medis mungkin bermula saat dirilisnya film Fantastic Voyage pada 1966. Dalam film tersebut digambarkan kapal selam beserta krunya yang diperkecil kemudian disuntikkan pada tubuh seseorang untuk menghilangkan gumpalan berbahaya.

Ide semacam ini sebelumnya juga pernah dikembangkan oleh Eric Diller, asisten profesor teknik mesin di University of Toronto, Kanada. Diller mengembangkan robot berukuran kurang dari 1 milimeter.

Robot kecil ini dikendalikan medan magnet kecil yang dihasilkan oleh susunan elektromagnetik. Menurut Diller, robot ini bisa digunakan untuk mengumpulkan biopsi jaringan atau membawa kapsul obat dalam tubuh.

Robot ini pernah diuji coba pada mata kelinci. Tujuan utamanya adalah menjadi seperangkat alat bedah nirkabel.

"Alih-alih melakukan pembedahan terbuka, kami ingin bisa menyuntikkan alat-alat bedah," ujar Diller.

"Kita bisa melakukan prosedur non-invasif, tidak hanya invasif minimal, tanpa ada luka luar dan tanpa komplikasi pasca-operasi," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber NBC News
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com