Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 25/01/2023, 11:15 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu tempat di mana seluruh tubuh menempel adalah tempat tidur.

Tidak hanya itu, tempat tidur adalah tempat Anda banyak menghabiskan waktu. Setidaknya, 8 jam saat Anda tidur.

Namun, pernahkah Anda membayangkan ada sesuatu yang tersembunyi di celah atau serat seprai Anda?

Baca juga: Seberapa Sering Seprai Harus Diganti?

Ya, ada banyak hal yang bersembunyi di celah tempat tidur Anda. Tempat tidur memang merupakan "sarang" bagi kehidupan mikroskopis.

Hal ini ditegaskan oleh Philip Tierno, seorang ahli mikrobiologi dan patologi di New York University School of Medicine.

Tumpukan kotoran di seprai

"Anda memiliki spora jamur, bakteri, bulu binatang, debu, tanah, serat, bahan pewarna, dan segala macam kotoran tubuh termasuk keringat, cairan kelamin, urin, atau bahkan sel kulit mati," ungkap Tierno dikutip dari Science Alert, Sabtu (31/03/2018).

"Ditambah lagi ada kosmetik yang digunakan banyak orang, krim atau lotion untuk tubuh sebelum tidur, semua ada di sana," imbuhnya.

Selain itu semua, Tierno menyebut masih ada banyak lagi yang mungkin ada di atas tempat tidur Anda. Apalagi, banyak orang sering makan di tempat tidur.

"Ini tentu saja menyediakan lingkungan yang bagus untuk organisme mikroskopis," katanya.

Mungkin Anda berpikir bahwa Anda sudah sering membersihkan tempat tidur, tapi untuk diketahui manusia secara alami menghasilkan 98,4 liter keringat di tempat tidur setiap tahunnya.

Kelembapan ini merupakan media kultur yang ideal bagi jamur. Seperti yang kita tahu, kelembapan tinggi memang lingkungan yang sangat disukai jamur.

Baca juga: Seberapa Sering Kita Perlu Mengganti Seprai?

Sebuah penelitian pada 2015 melhat kontaminasi jamur di tempat tidur. Para peneliti menemukan, bantal bulu dan sintetis yang berusia satu setenagh hingga 20 tahun memiliki 4 hingga 17 spesies jamur berbeda.

Tierno mengibaratkan jamur yang menumpuk ini seperti puing-puing yang menutupi kota Roma.

"Anda tahu bagaimana Roma tertutupi (puing-puing) dan kita menggalinya untuk mencari tahu? Itu karena gravitasi yang menyebabkan puing-puing untuk menggubur sesuatu," kata Tierno.

"Hal yang sama terjadi dengan kasur dan bantal. Gravitasi menurunkan semua puing-puing ini dan membuatnya mengendap di bantal dan kasur. Dan Anda menghirup puing-puing itu 8 jam sehari," sambungnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com