Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Baru: Sarapan Bantu Turunkan Berat Badan

Kompas.com - 20/03/2018, 10:07 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Sarapan atau makan pagi merupakan salah satu periode makan yang penting bagi tubuh manusia. Mulai dari memberi energi awal untuk aktivitas hingga meningkatkan kecerdasan.

Tak hanya itu, baru-baru ini peneliti di Israel menemukan bahwa sarapan juga baik untuk menurunkan berat badan. Selain itu, mereka juga menemukan bahwa makanan kaya energi juga memperbaiki gejala diabetes.

Untuk mendapat temuan tersebut, para peneliti mempelajari 11 wanita dan 18 pria dengan obesitas dan diabetes tipe 2. Para peserta ini rata-rata sedang menjalani perawatan dengan terapi insulin dan berusia 69 tahun.

Selanjutnya, para peneliti membagi peserta dalam dua kelompok.

Baca juga: Sarapan Pizza Lebih Bergizi Dibanding Sereal

Kelompok pertama diberi sarapan kaya energi tapi makan siang dan malamnya hanya berporsi kecil. Sedangkan kelompok kedua diberi makan dengan porsi kecil selama 6 kali seharian.

Percobaan ini dilakukan selama 2 minggu. Dalam waktu tersebut, kadar glukosa dan berat badan peserta dipantau.

Hasilnya, para peneliti menemukan sarapan berenergi tinggi lebih efektif untuk menurunkan berat badan di antara pasien diabetes tipe 2 dan obesitas.

Itu ditunjukkan kelompok pertama yang kehilangan sekitar 5 kilogram. Sedangkan kelompok kedua hanya mengalami penurunan 1,5 kilogram.

Dirangkum dari Newsweek, Senin (19/03/2018), rasa lapar dan keinginan untuk mengonsumsi karbohidrat terlihat menurun pada kelompok yang sarapan berenergi tinggi.

Selain itu, kelompok pertama juga membutuhkan insulin yang jauh lebih sedikit.

Hasil ini kemudian dipresentasikan pada pertemuan Endocrine Soiety di Chicago. Para peneliti menekankan bahwa waktu dan frekuensi makan yang tepat bisa memainkan peran glukosa dan mengontrol berat badan bagi pasien diabetes.

Meski penelitian ini dilakukan pada pasien diabetes, Daniela Jakubowicz, peneliti utama, menyebut bahwa ini juga berlaku pada orang non-diabetes atau pra-diabetik.

Baca juga: Sering Lewatkan Sarapan? Hati-hati, Pembuluh Darah Bisa Menyempit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com