Makhluk yang sudah punah ini menggunakan 11 pasang lipatan siripnya untuk berenang menembus air dan berburu.
Baca juga : Inilah Fosil Bayi Burung Paling Langka dari yang Langka
"Matanya yang besar berguna juga untuk menyoroti evolusi arthropoda," ujar ahli paleontologi dari Korea Polar Research Institute, Tae-Yoon Park, yang tergabung dalam penelitian.
"Matanya ini ada di antara mata yang sangat simple seperti dimiliki oleh cacing beludru dan beruang air, dengan mata arthropoda yang begitu kompleks," kata Vinther.
Berdasar temuan ini, para peneliti berhasil mengungkap seperti apa anatomi makhluk purba di masa lalu. Selain otak, para peneliti juga menemukan bahwa hewan ini punya sistem saraf yang jauh lebih banyak dibanding hewan saat ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.