Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelangi di Langit Taiwan Berlangsung 9 Jam, Kok Bisa?

Kompas.com - 18/03/2018, 17:04 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber BBC


KOMPAS.com - Sangat menyenangkan bila dapat melihat pelangi usai hujan, meski umumnya hanya terjadi dalam hitungan menit.

Namun, pelangi yang terjadi di Taiwan pada November tahun lalu sangat langka.

Menurut catatan, pelangi menerangi langit Taiwan selama 8 jam 58 menit.

Fenomena ini berhasil mengalahkan rekor pelangi terlama di dunia yang dicatat oleh rekor dunia Guinness. Pelangi terlama sebelumnya berlangsung selama 6 jam menghiasi langit Wetherby, Yorkshire, Inggris pada 14 Maret 1994.

Baca juga : Caihong Juji, Dinosaurus Berbulu Pelangi yang Sita Perhatian Ilmuwan

"Fenomena ini sangat menakjubkan. Seperti hadiah dari langit," kata Chou Kun-hsuan, profesor dari Department of Atmospheric Sciences di Chinese Culture University kepada BBC.

Profesor Chou bersama dengan profesor Liu Ching-huang mendokumentasikan fenomena ini dibantu oleh mahasiswanya.

Dari hasil rekaman video, fenomena pelangi tersebut berlangsung sejak pukul 6.57 sampai 15.55 waktu setempat.

"Setelah empat jam, kami meminta bantuan semua mahasiswa untuk memotret dan mengirimkan fotonya pada kami," ujar profesor Chou.

"Setelah melewati rekor sebelumnya, saya sampai tak bisa makan siang. Apalagi pelangi di Taiwan terus berlangsung dan lebih lama 3 jam dari rekor sebelumnya," sambungnya.

Chou berkata, pihaknya memiliki lebih dari 10.000 gambar yang mengabadikan momen ini. Hal inilah yang akan dijadikan bukti dan ditunjukkan ke Guinness untuk mengalahkan rekor sebelumnya.

Baca juga : Fenomena Coretan Dewa di Langit Jepang, Benarkah Petunjuk Alien?

Menurut AccuWeather, fenomena pelangi umumnya hanya terjadi kurang dari satu jam.

Kondisi yang membuat pelangi bisa berlangsung sangat lama dikarenakan oleh kondisi atmosfer karena musim monsun musiman, sinar matahari, dan angin yang bergerak lambat.

Musim monsum menjebar uap air di udara dan membentuk awan. Saat terjadi musim monsum, sinar matahari dan kecepatan angin umumnya relatif lambat, yakni 2,5 sampai 5 meter per detik.

Monsun merupakan iklim yang ditandai oleh pergantian arah angin dan musim, kurang lebih terjadi enam bulan sekali. Monsum mengikuti posisi matahari di bulan Juni dan Desember.

"Kondisi atmosfir semacam ini sering terjadi di daerah pegunungan dan menjadikannya tempat ideal untuk menangkap pelangi yang berlangsung lama," ujar Chou.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com