Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/03/2018, 18:29 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian besar mamalia di dunia rentan terhadap kanker. Tapi sebuah penelitian mengungkap bahwa gajah ternyata resisten terhadap penyakit ini.

Tidak sepenuhnya kebal sebenarnya, tetapi jumlah gajah yang terserang kanker sangat jarang. Hanya sekitar 4,8% kematian gajah yang diketahui disebabkan oleh penyakit ini.

Kini peneliti berhasil menguak misteri yang selama ini mereka cari jawabannya.

Gen gajah rupanya memegang peranan penting untuk mengurangi kerusakan sel yang secara acak bermutasi. Kabar baiknya, gen itu juga dapat ditemukan pada manusia.

Baca juga : Menguak Kisah Kedatangan Gajah Kerdil Borneo di Tanah Kalimantan

Gen itu disebut dengan p53. Peneliti mengungkapkan bahwa Gajah Afrika memiliki 40 salinan p53 sementara manusia hanya memiliki satu.

Peneliti sudah bertahun-tahun mengenal gen p53 sebagai DNA sampah. Namun penelitian terbaru menunjukkan, gen tersebut mampu melakukan fungsi lain seperti mengendalikan beberapa hal, termasuk menekan tumor.

Tidak hanya itu dalam studi baru, para peneliti menentukan bahwa gajah juga memiliki versi perbaikan DNA berbeda yang disebut FANCL, VRK2 dan BCL 11A. Mereka menemukannya setelah memaparkan sel gajah pada radiasi dan memeriksa bagaimana DNA merespon kerusakan tersebut.

"Kami menjelajah area non-pengodean untuk mencoba menemukan bagian baru genom yang bisa mengendalikan beragam penyakit," jelas Christopher Gregg, pakar neurobiologis dari University of Utah, dikutip dari Science Alert, Jumat (9/3/2018).

Baca juga : Gajah Takut pada Lebah, Ternyata Ini Sebabnya

Hal tersebut disimpulkan oleh tim peneliti setelah melakukan serangkaian eksperimen.

Peneliti mencari bagian genom gajah yang ada pada semua vertebrata tetapi secara khusus berkembang lebih cepat pada gajah. Mereka memindai area ini untuk mengetahui elemen yang membantu melawan mutasi, dalam hal ini kanker.

Vertebrata memiliki banyak kesamaan DNA karena telah berevolusi dari nenek moyang yang sama. Jadi banyak mamalia lain yang juga memilki gen ini.

Namun pada manusia gen, tersebut mungkin tidak berfungsi untuk melindungi kita dari kanker seperti yang terjadi pada gajah. Hanya saja, dengan mengetahui apa sebenarnya gen itu, manusia bisa mengetahui lebih dalam bagaimana evolusi itu bisa terjadi pada gajah.

Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Cell Reports.

Baca juga : Peneliti LIPI Kembangkan Alat Deteksi Kanker seperti Test Pack


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com