Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli di Brasil Lakukan Bedah Otak dengan Bantuan iPhone

Kompas.com - 14/03/2018, 20:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Menggunakan telepon genggam saat operasi pasien mungkin adalah hal yang tak biasa. Karena biasanya, para dokter akan menyimpan terlebih dahulu ponsel mereka sebelum memasuki ruang operasi.

Namun, hal ini tidak terjadi pada operasi bedah otak di Brasil. Ahli bedah otak yang bertugas menggunakan iPhone lama saat operasi.

Tentunya para ahli di Brasil tersebut menggunakannya bukan untuk bermain-main, melainkan menjadikannya salah satu peralatan bedah.

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan dalam Journal of Neurosurgery, Selasa (13/03/2018), mereka menggunakan perangkat tersebut sebagai ganti kamera video dan monitor yang biasanya digunakan. Para dokter menyebut mereka menyukai cara ini.

Baca juga: Robot Canggih Ini Bor Kepala Manusia dan Bedah Otak dalam 2,5 Menit

Sebenarnya, menggunakan smartphone dalam operasi "berinvasif kecil" justru lebih murah, lebih efisien, dan lebih mudah. Terutama jika untuk mengajari para residen bedah, kata para penulis laporan tersebut.

Mereka juga berpendapat metode dengan ponsel pintar ini bisa menjadi solusi yang berharga untuk negara-negara yang belum memiliki infrastruktur memadai. Apalagi, seperti yang kita ketahui, peralatan medis memiliki harga cukup mahal.

"Tujuan awal kami adalah untuk mengurangi biaya dari peralatan video neuroendoskopik," kata Mauricio Mandel, co-author laporan ini dikutip dari Live Science, Selasa (13/03/2018).

"Pada akhirnya, kami menemukan cara baru, metode yang lebih intuitif dan lancar untuk melakukan prosedur (operasi) ini," imbuh dokter di University of Sao Paulo Medical School tersebut.

Untuk mendapat simpulan tersebut, Mandel dan koleganya menguji kamera smartphone mereka pada serangkaian operasi neuroendoskopik.

Operasi yang dimaksud melibatkan pemotongan lubang kecil di hidung, mulut, atau kepala pasien yang menggunakan endoskopi (tabung panjang dan fleksibel) yang memberi gambar pada kamera dan alat bedah lainnya melalui sayatan.

Biasanya, prosedur ini memerlukan kamera video yang panjang dan tipis untuk "menyelinap" melalui endoskopu dan menangkap pandangan di dalam kepala pasien. Gambarnya dikirim ke sebuah monitor di samping meja operasi.

Namun, pertanyaannya kemudian adalah, jika biasanya mengunakan kamera yang kecil dan tipis bagaimana iPhone bisa melakukan hal yang sama?

Dalam laporan tersebut, para penulis menjelaskan bahwa mereka mengunakan adaptor khusus. Selain itu, perangkat yang mereka gunakan adalah iPhone 4, 5, dan 6.

Baca juga: Robot Canggih Ini Bor Kepala Manusia dan Bedah Otak dalam 2,5 Menit

Dengan pengaturan yang sedemikian rupa, para ahli bedah dimungkinkan untuk tetap fokus pada pasien sekaligus melihat layar ponsel selama operasi.

Dengan menggunakan built-in WiFi pada ponsel tersebut, para ahli bedah bisa menayangkan rekaman langsung ke monitor video di tempat lain di ruangan itu. Ini memungkinkan anggota tim bedah lain bisa menontonnya.

Para ahli bedah tersebut etlah mencoba hal ini kepada 42 pasien yang dioperasi. Hasilnya, tidak ada komplikasi yang melibatkan ponsel terjadi.

Ditambah, para ahli justru enggan kembali pada cara konvensional. Mereka menemukan banyak keunggulan menggunakan metode ini.

Misalnya saja, menurut laporan tersebut, layar beresolusi tinggi memberikan pemandangan bagus terhadap bagian yang harus di bedah. Apalagi, video tersebut terjadi secara real time.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com