KOMPAS.com – Para peneliti yang sedang mempelajari salamander Pleurodelinae di hutan Connecticut, Amerika Serikat, mendapat kejutan dari seekor kodok.
Diceritakan oleh Jill Fleming, seorang herpetolog dan mahasiswa University of Massachusetts Amherst, kepada National Geographic, Senin (5/3/2018), kodok tersebut terlihat kerap menabrak sepatu peneliti dan obyek-obyek di sekitarnya.
Merasa heran, Fleming dan kolega kemudian memperhatikan kodok lebih dekat dan terkejut karena amfibi tersebut tidak memiliki wajah sekali. Ia tidak mempunyai mata, hidung, rahang, maupun lidah; tetapi kaki dan badannya terlihat sehat.
Fleming kemudian merekam kodok tanpa wajah dan menyebarkannya di Twitter. Seperti dia, para herpetolog lainnya pun kebingungan dengan apa yang terjadi pada kodok tersebut.
Baca juga : Kumbang Ini Bisa Lolos dari Pencernaan Kodok, Kok Bisa?
Salah satu dugaan yang muncul di Twitter adalah parasitisme oleh lalat kodok (Lucilia bufonivora). Dokter hewan liar Lydia Franklinos berkata bahwa ketika lalat ini bertelur di lubang hidung atau mata kodok, larvanya bisa memakan jaringan lembut wajah kodok dan melunaknya tulang-tulangnya dalam waktu 48 hingga 72 jam.
Namun menurut Fleming, dugaan yang lebih memungkinan adalah serangan predator selama masa hibernasi. “Entah apa alasannya, predator tidak menyelesaikan tugasnya dan kodok bisa aktif kembali pada musim semi tersebut – amfibi memang sangat tangguh,” katanya.
Found the video. pic.twitter.com/cZJhDWEzOm
— Jill Fleming (@salamander_jill) February 27, 2018
Fleming berkata bahwa luka di wajah kodok tampaknya telah sembuh dan hal ini tidak mungkin terjadi di luar masa hibernasi kodok.
“Kura-kura bisa keluar dari hibernasi dengan luka separah kehilangan kakinya, tetapi tempurung mereka melindungi organ vital dan mereka baik-baik saja. Namun, aku belum pernah melihat apa pun dengan luka kepala separah ini yang bisa bergerak ke mana-mana seperti kodok ini,” ujarnya.
Sayangnya, kodok tersebut kemungkinan kini telah mati. Dengan kondisinya, Fleming berkata bahwa kodok tidak akan bisa makan dan mudah diserang oleh predator.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.