Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Hanya Perasaan, Melahirkan Membuat Usia Perempuan Jauh Lebih Tua

Kompas.com - Diperbarui 08/03/2023, 17:09 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Jika Anda seorang perempuan, kapankah Anda merasa terlihat tua?

Kebanyakan perempuan yang sudah memiliki anak biasanya akan merasa lebih tua dibanding teman sebaya yang belum memiliki anak.

Baca juga: Melahirkan di Usia 5 tahun, Inilah Kisah Ibu Termuda Sepanjang Sejarah

Banyak yang menganggap hal itu lantaran kesibukan menjadi ibu baru dan mengurus anak.

Tahukah Anda, itu ternyata bukan hanya perasaan Anda. Sebuah temuan mengkonfirmasi hal ini secara ilmiah.

Penelitian yang dipublikasikan Human Reproduction, Rabu (14/2/2018), mengklaim bahwa perempuan yang sudah melahirkan usia biologisnya akan bertambah 11 tahun lebih tua.

Peneliti asal Universitas George Mason, Virginia, penasaran bagaimana bisa persalinan dan menjadi ibu memengaruhi struktur genetik perempuan.

Demi menjawab pertanyaan itu, mereka mengamati telomer milik ribuan perempuan. Telomer merupakan bagian paling ujung dari kromosom yang berkaitan dengan umur panjang.

Peneliti menggunakan survei pemeriksaan kesehatan dan gizi nasional AS sejak 1999-2000 yang melibatkan 1.900 perempuan terkait panjang telomer.

Saat mempelajari data telomer milik ibu, mereka mendapatkan sesuatu yang mengejutkan yakni adanya pemendekan telomer yang mengindikasi penambahan usia kromosom lebih dari 10 tahun jika dibandingkan dengan perempuan yang belum memiliki anak.

Baca juga: Ibu Hamil dengan Ambeien Bisakah Melahirkan Normal?

"Kami sangat terkejut dengan hasil ini. Ini setara dengan penuaan seluler 11 tahun yang dipercepat," kata Dr Anna Pollack dari Universitas George Mason dilansir Medical Daily, Sabtu (24/1/2018).

"Kami menemukan bahwa perempuan dengan lima atau lebih anak memiliki telomer yang jauh lebih pendek dibanding perempuan yang memiliki anak hanya satu, dua, tiga, atau empat," sambungnya.

Ia menjelaskan, telomer bekerja sebagai penutup di ujung setiap helai DNA yang melindungi kromosom kita.

Ini sama halnya seperti bagian yang ada di ujung tali sepatu yang berupa plastik untuk mencegah agar tak robek itu. Telomer juga memiliki fungsi sama yakni membuat untaian DNA tetap terjaga dan sel tidak bisa diduplikasi.

Saat telomer semakin pendek, akan terjadi proses penuaan yang dibuktikan dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh seiring dengan waktu dan penurunan kepadatan mineral tulang.

Implikasi utama dari penelitian ini menunjukkan bahwa riwayat kelahiran berkaitan dengan percepatan penuaan kromosom yang ditandai dengan pemendekan telomer. Hal ini jauh lebih besar dibanding dengan dampak obesitas dan merokok.

Baca juga : Untuk Semua Orangtua, Kenali Gejala Kanker yang Umum Menyerang Anak

Data yang dikumpulkan penulis bersifat cross sectional yang dilakukan hanya sekali dalam satu waktu dan tidak mencari hubungan antara faktor risiko dan efek, sehingga Anna dan timnya tidak memiliki informasi tambahan apakah tingkat stres dan kesuburan juga berpengaruh.

Sebab itu, peneliti berharap mengharapkan ada penelitian lebih lanjut yang mengikutsertakan kedua faktor tersebut dengan pemendekan telomer.

Apalagi beberapa penelitian besar telah mengaitkan panjang telomer dengan risiko kematian akibat penyakit jantung dan diabetes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com