Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukses Jalani Simulasi Mars, 6 Ilmuwan Israel Pulang dari Gurun Negev

Kompas.com - 21/02/2018, 08:07 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com -- Tidak hanya Amerika Serikat, China, maupun Jepang yang bermimpi menjadi negara pengirim manusia pertama ke Mars; Israel pun demikian. Keinginan ini dibuktikan dengan pengaadan simulasi misi Mars di gurun Negev, Israel untuk kali pertama oleh Israel Space Agency.

Dilansir dari Reuters, Senin (19/2/2018), Menteri Sains dan Teknologi Israel berkata bahwa tim berisi enam peneliti Israel telah mengakhiri eksperimen habitat Mars selama empat hari di kota Mitzpe Ramon, gurun Negev pada hari Minggu (18/2/2018).

Kota tersebut dipilih karena kondisi geologi lingkungannya yang menyerupai Mars. Mitzpe Ramon juga gersang dan terisolasi dari sekitarnya sehingga simulasi kehidupan Mars yang dijalani keenam peneliti semakin meyakinkan.

Baca juga : 8 Bulan Tinggal di Mars, Para Astronot Akhirnya Pulang Kampung

Dalam eksperimen yang dinamai D-Mars ini, para peneliti menginvestigasi berbagai hal yang mungkin mereka alami bila menjalani misi Mars di masa depan; mulai dari komunikasi satelit, efek isolasi terhadap psikologi, pengukuran radiasi, hingga pencarian tanda-tanda kehidupan di tanah.

Profesor fisika nuklir Guy Ron dari Hebrew University, Yerusalem, yang turut serta dalam eksperimen berkata bahwa D-Mars tidak hanya bertttujuan untuk mencari pendekatan baru dalam merancang misi masa depan ke Mars, tetapi juga untuk meningkatkan ketertarikan publik terhadap cita-cita ini.

“D-Mars hanya setengah dari penelitian, setengahnya lagi adalah penjangkauan. Bagian penting dari proyek ini adalah mendapatkan perhatian publik dan membuat para murid tertarik dengan ruang angkasa,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com