Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menahan Kencing Tidak Sebabkan Batu Ginjal, tetapi...

Kompas.com - 13/02/2018, 19:06 WIB
Shela Kusumaningtyas,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com -- Kebiasaan menahan kencing sering dituding sebagai pemicu munculnya batu ginjal. Ternyata, itu merupakan anggapan yang keliru.

Batu ginjal disebabkan oleh asupan cairan kurang, asupan kalsium berlebih, asam urat tinggi, dan makan obat-obatan maag yang berlebih. Sementara itu, menunda kencing justru menimbulkan infeksi saluran kencing, ujar Hery Tiera, dokter spesialis urologi.

“Menahan kencing tidak bikin batu ginjal, malah menimbulkan urinary tract infection,” kata dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah ini dalam acara Diskusi Media yang dihelat Rumah Sakit Pondok Indah Group di Jakarta, pada Selasa (13/2/2018)

Hery mengatakan, urin yang dihasilkan dari ginjal bersifat steril. Ini menandakan, dalam kondisi normal, tidak ada bakteri maupun kuman yang bersarang di sana.

Baca juga : Bagi Wanita, Banyak Minum Air Kurangi Risiko Infeksi Saluran Kemih

“Ketika kencing ditunda, kuman lebih mudah masuk ke saluran kemih lewat uretra. Uretra adalah saluran yang menghubungkan saluran kemih dengan dunia luar,” ujar Hery.

Pasalnya, pengeluaran urin sendiri merupakan bentuk pertahanan yang dilakukan tubuh manusia. Kelebihan zat hasil metabolisme tubuh akan dibuang bersamaan dengan keluarnya air kencing.

Saat proses kencing, urin turut membuang zat-zat yang tidak diperlukan tubuh. Lalu, urin yang dikeluarkan turut membersihkan kuman-kuman sepanjang saluran kemih.

Lantas, jika kencing ditahan, bakteri akan lebih mudah menjalar masuk ke saluran kemih karena tidak ada proses pembersihan melalui pengeluaran urin.

Baca juga : 6 Langkah Sederhana Cegah Batu Ginjal

Kuman masuk melalui saluran uretra lalu menuju saluran kemih hingga memperbanyak diri dalam kandung kemih.  Kuman yang tertinggal di saluran kemih inilah yang memicu infeksi.

“Wanita lebih rentan terkena saluran infeksi kencing karena tidak punya penis. Kalau lelaki, makin panjang penisnya, makin susah kuman masuk” imbuh dokter alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Untuk diketahui, uretra yang dimiliki pria berada di batang penis. Umumnya, memiliki panjang 10-15 sentimeter yang menyulitkan kuman dari dunia luar menerobos masuk.

Sementara itu, uretra pada perempuan hanya sekitar 3,8 sentimeter. Jarak uretra dengan pembukaan urinoir, anus, dan vagina yang terlalu pendek membuat kuman dari luar lebih mudah menyusup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau