Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Orang Alergi Telur, Vaksin Flu Perlu Diberikan dengan Hati-hati

Kompas.com - 08/02/2018, 16:10 WIB
Shela Kusumaningtyas,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com -Secara umum, vaksin tidak berbahaya. Namun pemberian vaksin tertentu pada orang-orang tertentu harus hati-hati.

"Untuk vaksin influenza, tidak diperbolehkan bagi orang alergi telur," ujar Mahsun Muhammadi, dokter yang menjabat Kepala Bagian Manajemen Mutu Unit Klinik dan Imunisasi Biofarma di Media Gathering Biofarma pada Kamis (8/2/2018) di Cirebon, Jawa Barat.

Pasalnya, media yang dipakai untuk menumbuhkan virus influenza adalah telur ayam. Ditakutkan, vaksin influenza akan menimbulkan gejala alergi seperti gatal dan bentol.

Dokter akan menimbang risiko pemberian vaksin influenza kepada orang alergi telur.

Manfaat dari vaksin influenza akan ditinjau dulu tergantung tingkat kedaruratannya. Sejauh ini, vaksin infuenza masih belum diwajibkan kepada masyarakat. Periode pemberian vaksin pun jangka waktunya setahun sekali.

"Kalau risiko tinggi misalnya dalam kondisi pandemi influenza, orang alergi telur sebaiknya divaksin di rumah sakit," ujar Mahsun.

Baca juga : Sering Wisata ke Luar Negeri? Anda Perlu Vaksin Flu Segera

Orang alergi flu jangann memilih vaksinasi flu di klinik kesehatan, utamakan di rumah sakit. Tujuannya adalah apabila terjadi alergi, lebih cepat ditangani. Reaksi alergi itu sendiri umumnya akan muncul 30 menit berselang setelah divaksinasi.

Sebab vaksin Kurang Efektif

Vaksin disimpan dalam cold storage dan memiliki jangka waktu tertentu untuk digunakan.

Dinas Kesehatan Cirebon telah memiliki cold storage vaksin berstandar dunia. Namun di sejumlah Indonesia, penyimpanan belum memenuhi kualitas.

Akibat kurangnya kualitas penyimpanan, vaksin menjadi tidak efektif.

Vaksin juga akan kurang efektif jika sudah kadaluarsa. Namun Bambang Herianto, Sekretaris Perusahaan Biofarma menyebut vaksin yang rusak atau kadaluarsa tidak berbahaya.

"Vaksin hanya akan kehilangan potensi kekebalan terhadap penyakit. Namun tidak mengakibatkan kesakitan atau kematian," ujar Bambang saat acara kunjungan awak media ke Laboratorium Dinas Kesehatan Kota Cirebon pada Kamis (8/2/2018).

Untuk menjaga keefektifan, distribusi dan penyimpanan vaksin perlu dioptimalkan.

Baca juga : Viral Kisah Komplikasi Jantung akibat Vaksin Difteri, Ini Kata Ahli

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau