KOMPAS.com - Siapa yang suka mengonsumsi kunyit, entah dalam bentuk minuman atau dipakai sebagai rempah? Jika ya, Anda secara tidak sadar telah berusaha menjaga memori dan daya ingat.
Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam American Journal of Geriatric Psychiatry menemukan bahwa kandungan kurkumin yang ada di kunyit dapat mengurangi risiko kehilangan memori pada usia tua. Dengan demikian, kurkumin bisa dimanfatkan untuk pencegahan penyakit Alzheimer.
Peneliti dari Universitas California, Los Angeles menguji efek kurkumin pada penderita Alzheimer dan orang normal. Rupanya, pemberian suplemen kurkumin secara rutin dua kali sehari berdampak pada naiknya kemampuan kognitif selama satu setengah tahun.
“Sesungguhnya, efek kurkumin tidak pasti. Setidaknya, zat ini mampu menekan risiko peradangan otak. Ini berhubungan dengan penyakit Alzheimer dan depresi berat,” kata Garry Small seperti yang dilansir dari Psychcentral pada Rabu (24/1/2018).
Baca juga : Suatu Saat, Kanker Mungkin Bisa Diobati dengan Kunyit
Sinyal amiloid dan Tau di amigdala dan hipotalamus berkurang pada orang yang terbiasa minum kurkumin. Dua unsur tersebut berperan pada emosi dan psikologi seseorang.
Penelitian secara acak dilakukan dengan mengambil 40 sampel orang dewasa yang berumur antara 50 hingga 90 yang punya masalah memori ringan. Peserta dibagi menjadi dua. Ada yang mengonsumsi placebo atau 90 miligram kukurmin dengan frekuensi dua kali sehari.
Tak lupa peneliti mencatat angka kognitif standar yang dipunyai para sampel saat penelitian dimulai dan tiap enam bulan sekali. Gunanya untuk membandingkan dengan hasil 18 bulan ke depan. Sebanyak 30 responden kemudian dicek tomografi emisi positron atau PET sebagai langkah untuk mengetahui kadar amiloid dan senyawa Tau di otak.
Data yang diperoleh menunjukkan bahwa otak kian mampu menyimpan sekaligus memutar kembali kenangan silam, bagi responden yang rutin mengonsmsi kurkumin. Bandingkan dengan mereka yang hanya disuplai asupan plasebo.
Memori orang yang teratur mengonsumsi kurkumumin meningkat 28 persen selama 18 bulan peenelitan. Kurkumin turut membantu orang memperbaiki perasaannya.
Baca juga : Perlukah Mengonsumsi Kunyit dalam Bentuk Suplemen?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.