KOMPAS.com -- Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) baru saja menutup pendaftaran untuk menginap selama dua minggu di stasiun antariksa buatan. Bagi delapan volunter yang beruntung, JAXA menawarkan 370.000 yen atau Rp 46,5 juta.
Namun, ini bukan liburan. Stasiun antariksa buatan tersebut adalah sebuah eksperimen yang diciptakan JAXA untuk mengetahui gejala-gejala stres yang mungkin muncul ketika astronot harus menghabiskan banyak waktu di ruangan yang sempit selama menjalankan misinya.
Dalam eksperimen ini, para volunter akan menghabiskan 14 hari dan 13 malam terisolasi di dalam stasiun antariksa buatan di Tsukuba Space Center, Jepang. Para volunter juga akan diminta melakukan berbagai tugas yang biasa dilakukan para astronot di International Space Station (ISS) sambil diperiksa tingkat stresnya.
Baca juga : 8 Bulan Tinggal di Mars, Para Astronot Akhirnya Pulang Kampung
Sebetulnya, eksperimen ini bukan kali pertama dilakukan di dunia. NASA sendiri telah beberapa kali menyelidiki efek mikrogravitasi terhadap kesehatan manusia.
Lebih terkenal lagi adalah misi V oleh NASA. Dilansir dari Kompas.com 19 September 2017, misi ini mengharuskan enam orang untuk tinggal di sebuah lokasi yang kondisinya menyerupai planet Mars selama delapan bulan.
Misi tersebut bertujuan untuk menyiapkan astronot yang akan pergi ke Mars, serta melihat efek psikologis dari misi yang panjang di planet tetangga kita.
Untungnya, para volunter JAXA hanya perlu bertahan selama dua minggu atau hanya sepertujuh belas dari apa yang dialami oleh kru misi V.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.