Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Bocah 10 Tahun, Paleontolog Temukan Fosil Ikan 90 Juta Tahun

Kompas.com - 02/02/2018, 18:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com -- Sebuah fosil spesies ikan kuno dari Kolombia berhasil ditemukan oleh para paleontolog dari University of Alberta berkat bantuan dari bocah 10 tahun.

Javier Luque, seorang kandidat doktor dan penulis studi, bercerita bagaimana anak tersebut sedang mengikuti tur di Monastery of La Candelaria, ketika dia menemukan sebuah batu ubin bergambar ikan di tanah.

“Anak itu mengambil fotonya dan beberapa hari kemudian menunjukkannya kepada para staf di Centro de Investigaciones Paleontologicas, museum lokal yang berkolaborasi dengan kita untuk menjaga dan mempelajari temuan fosil di daerah tersebut,” ujarnya.

Para staf di museum langsung mengetahui bahwa apa yang ada di foto adalah fosil dan membagikannya kepada University of Alberta.

Baca juga : Fosil Dinosaurus Sebesar Bus Ditemukan di Gurun Sahara, Ini Artinya

Tim peneliti dari University of Alberta dan profesor ilmu biologi Alison Murray kemudian mengikuti informasi dari bocah tersebut hingga sampai ke dekat kota Raquira Boyaca.

Para peneliti menemukan fosil ikan kuno dalam keadaan yang hampir utuh. Setelah diteliti, rupanya ikan yang belakangan diberi nama Candelarhynchus padillai tersebut hidup sekitar 90 juta tahun lalu dan tidak memiliki keturunan modern.

Fosil tersebut juga merupakan “ikan kadal” pertama dari zaman Kapur yang ditemukan di Kolombia dan wilayah tropis Amerika Selatan.

Penulis utama studi dan kandidat doktor Oksana Vernygora mengatakan, sangat langka untuk bisa menemukan fosil lengkap seekor ikan dari zaman tersebut di periode Kapur. Ikan laut dalam biasanya sulit untuk diawetkan, seperti ikan-ikan dari lingkungan yang pergerakan airnya sangat cepat.

Baca juga : Benarkah Istana Buckingham Dibangun Pakai Fosil?

“Namun, apa yang paling mengejutkan adalah setelah dua tahun menjadi jalan, (fosil) masih utuh. Ini luar biasa,” ujarnya.

Vernygora juga berkata bahwa temuan ini tidak sekadar untuk menambah koleksi museum atau buku ilmu pengetahuan.

Dia mengatakan, kita bisa melihat bagaimana ikan berubah mengikuti lingkungannya sepanjang perjalanan sejarah. Mempelajari keragaman ikan memberi kita kemampuan luar biasa untuk memprediksikan masa depan, terutama karena kita sedang melihat efek perubahan iklim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber PHYSORG
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com