Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerangka 3.000 Tahun Ini Punya "Senyum Sempurna", seperti Apa?

Kompas.com - 30/01/2018, 11:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber Telegraph,BBC

KOMPAS.com - Penemuan kerangka manusia berusia ribuan tahun mungkin bukanlah sesuatu yang baru bagi ilmu pengetahuan. Tapi kerangka yang ditemukan di Northumberland, Inggris ini cukup istimewa.

Pasalnya, kerangka berusia 3.000 tahun itu dianggap punya "senyuman sempurna" karena memiliki gigi yang lebih baik dibandingkan kebanyakan orang Inggris modern, kata seorang akademisi.

Sanita Nezirovic, dosen ilmu forensik di University of Derby, Inggris yang mempelajari kerangka itu menyebut bahwa gigi manusia zaman perunggu itu "benar-benar menakjubkan" dan mungkin tidak dimiliki oleh orang biasa.

"Giginya terlihat sangat indah, terutama untuk zaman yang Anda pikir terjadi 3.500 tahun lalu," ungkap Nezirovic dikutip dari Telegraph, Minggu (28/01/2018).

Baca juga: Berusia 3,6 Juta Tahun, Inilah Kerangka Tertua Nenek Moyang Manusia

"Dia memiliki gigi yang lebih baik dibanding kebanyakan manusia modern," imbuhnya.

Penemuan ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa manusia zaman perunggu umumnya memiliki gigi yang rusak atau berkondisi buruk. Hal ini diperkirakan karena jenis makanan mereka yang masih kasar dan kebersihan mulut yang buruk.

Tampan

Selain punya gigi yang rapi dan bagus, kerangka yang ditemukan pada Sepetember 2017 lalu itu juga memiliki wajah tampan. Bahkan Nezirovic yang telah bekerja meneliti ratusan kerangka dari zaman perunggu hingga modern mengatakan bahwa dia sempat terkejut saat melihat aspek yang sangat simetris pada wajah kerangka tersebut.

"Bentuk kepalanya indah, dan Anda bisa melihat dari giginya dia akan memiliki senyuman sempurna," ujarnya dikutip dari BBC, Sabtu (27/01/2018).

"Dia adalah orang yang tampan," sambungnya.

Setelah memeriksa perkembangan tulang klavikulanya, usia kerangka ini diperkirakan antara 17 hingga 21 tahun saat meninggal. Sayangnya, tidak ada tanda trauma yang jelas untuk mengatakan bagaimana kematiannya.

Namun berdasarkan pengamatan di sekitar hidung dan dahinya, para peneliti menyimpulkan bahwa dia adalah orang Kaukasia dengan kisaran tinggi badan saat hidup antara 172 hingga 179 sentimeter.

Baca juga: Temuan Kerangka Wanita Hamil di Tambang Raja Salomo Buka Wawasan Baru

Bukan Orang Biasa

Di samping ketampanan dan giginya yang rapi, Nezirovic menduga bahwa kerangka ini merupakan orang penting. Hal itu dikarenakan bentuk giginya yang lebih rapi dibanding orang zaman perunggu kebanyakan.

Terlebih lagi, dilihat dari cara penguburannya yang makin menegaskan hal ini.

"Dia sendiri, dimakamkan bersama dengan teko (tembikar yang pada zaman perunggu biasanya digunakan untuk wadah alkohol) dan tertutupi," kata Nezirovic.

"Semua hal ini menunjukkan bahwa dia bukan orang biasa; dia pasti adalah seseorang yang penting," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph,BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com