JAKARTA, KOMPAS.com –- Getaran gempa bumi terasa di DKI Jakarta pada Selasa (23/1/2018) pukul 13.53 WIB. Pantauan Kompas.com, aparatur sipil negara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berhamburan keluar gedung dan mencari tempat aman.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteoroogi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Mochammad Riyadi mengatakan, hasil analisis BMKG mendapati gempa berlokasi di laut, yakni 67 Kilometer arah barat daya Kota Bojonghaur, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat atau pada 7,23 lintang selatan dan 105,9 bujur timur.
“Wilayah Samudra Hinda selatan Jawa diguncang gempa tektonik berkekuatan 6,1 magnitudo,” kata Riyadi melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Selain Jakarta, gambaran peta tingkat guncangan BMKG menunjukkan bahwa gempa juga dirasakan di Tangerang selatan, Bogor, Bandung, Lampung, dan Bantul. Skala intensitas gempa bumi di daerah tersebut pun berbeda-beda.
Baca juga : Gempa di Banten, Kok Bisa Terasa Sampai Jakarta?
Skala intensitas gempa Jakarta, Tangerang Selatan dan Bogor berada pada kategori IV-V MMI (Modified Mercalli Intensity).
Pada skala IV, gempa dengan mudah dirasakan orang yang berada di dalam rumah. Dinding akan berbunyi, vas bunga pecah, dan pintu bergetar. Sementara pada skala V, efeknya lebih luas dengan gempa yang hampir dirasakan oleh semua orang. Barang-barang akan berjatuhan dan tiang besar tampak bergoyang.
Provinsi Bandung dan Lampung memiliki skala intesitas gempa III MMI, di mana getaran dapat dirasakan di dalam rumah seakan ada truk yang melintas.
Kemudian, skala intensitas gempa di Kabupaten Bantul lebih kecil, yakni II MMI. Artinya, getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda ringan yang bergantung akan bergoyang.
Baca juga : Mitos Purnama Picu Gempa, Ini Kata Peneliti
Riyadi menuturkan, gempa yang terjadi di selatan Pulau Jawa ini terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia. Berdasarkan episenternya, kedalaman gempa berada dalam ketegori dangkal dengan 61 Km.
Sementara itu, Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, hingga pukul 14.06 WIB, hasil monitoring menunjukkan telah terjadi delapan kali gempa susulan.
“Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Sukabumi, dihimbau agar tetap tenang karena tidak berpotensi tsunami,” ujar Daryono melalui pesan singkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.