Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria 34 Tahun Dilarikan ke RS karena Menahan Bersin, Kok Bisa?

Kompas.com - 16/01/2018, 19:04 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

Sumber Telegraph

KOMPAS.com -- Rasa sungkan sering membuat kita menahan bersin dengan menutup hidung dan mulut agar suaranya tidak terlalu keras. Namun, hal itu ternyata berbahaya bagi kesehatan kita.

Seorang pria berumur 34 tahun harus dilarikan ke rumah sakit karena bagian belakang tenggorokannya retak setelah menutup hidung dan mulutnya saat bersin. Akibatnya, pria malang itu sulit menelan atau berbicara.

Sebelumnya, tim medis yang menangani pria ini mendengar suara aneh dari leher hingga tulang rusuknya. Saat dilakukan pemindaian, terlihat udara dari paru-paru bergelembung hingga ke organ dalam dan otot dada.

Dokter spesialis THT di Rumah Sakit NHS Trust di Univesitas Leicester, Dr Wanding Yang, yang merawat pria tersebut memperingatkan bahwa menutup mulut dan hidung saat bersin dapat menimbulkan komplikasi dan menyebabkan aneurisma otak atau pembengkakan pembuluh darah pada otak yang mematikan.

Baca Juga: Jangan Kesal Mendengar Orang Bersin dengan Keras

Dalam penjelasannya di BMJ Case Reports, menahan bersin demi sopan santun seperti yang dilakukan pria 34 tahun tersebut adalah tindakan berbahaya.

"Menahan bersin dengan menutup lubang hidung dan mulut merupakan tindakan berbahaya, dan sebaiknya dihindari," kata Yang, dikutip dari Telegraph, Senin (15/1/2018).

Dia melanjutkan, hal ini dapat menyebabkan banyak komplikasi, seperti pseudomediastinum (udara yang terperangkap di dada antara kedua paru-paru), perforasi pada membran timpani (gendang telinga perforasi), dan pecahnya aneurisma serebral (pembuluh darah balon di otak).

Saat menangani pria malang tersebut, Yang memberikan antibiotik intravena padanya untuk meredakan pembengkakan dan rasa sakit. Lalu, karena kondisinya yang susah menelan, pria itu terpaksa diberi alat bantu untuk memberikan asupan.

Beruntung, kondisinya pulih setelah tujuh hari perawatan dan dokter memperingatkannya untuk tidak lagi menahan bersin.

Yang berkata bahwa kondisi pria itu mirip dengan sindrom Boerhaave, di mana kerongkongan robek akibat muntah yang hebat.

Dalam kasus pria tersebut, tekanan udara saat bersin yang tertahan menyebabkan robekan di bagian faring tenggorokan yang tepat berada di belakang lidah.

Baca Juga: 7 Fakta Menarik tentang Bersin

Tujuan bersin adalah melepaskan partikel atau kuman asing yang berpotensi merusak tubuh. Menahan bersin tidak hanya berbahaya untuk organ tenggorokan, tapi juga memicu terbentuknya bakteri dan mengakibatkan serangan asma.

Sebelumnya, ada kasus serupa ketika seseorang datang dengan kondisi gendang telinga yang rusak dan pembuluh darah di mata pecah. Orang tersebut juga memiliki masalah di saraf wajah dan tulang rusuknya retak karena berusaha menahan bersin.

Menurut ilmuwan dari MIT, kekuatan udara yang kita keluarkan saat bersin bisa melaju dengan kecepatan hingga 321 km per jam, atau setara dengan melemparkan sebuah benda hingga sekitar tujuh meter.

Sebagai alternatif, dokter menyarankan cara aman menahan bersin, yaitu untuk menggosok hidung atau atas bibir sembari mengambil nafas pelan-pelan melalui hidung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com