Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda dengan Manusia, Kera Ini Justru Suka Berteman dengan Pembuat Onar

Kompas.com - 10/01/2018, 09:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Kera sering dianggap sebagai salah satu kerabat dekat manusia. Namun ternyata dalam sebuah penelitian terbaru, mengungkapkan bahwa kera bonobo memiliki kecenderungan untuk menjadi pengganggu, berkebalikan dengan manusia yang lebih cenderung menjadi orang baik.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Current Biology pada 4 Januari 2018 tersebut cukup mengejutkan. Pasalnya, dalam penelitian sebelumnya, bonobo ditandai sebagai kerabat manusia yang suka membantu, tidak seperti simpanse yang lebih agresif.

Selain itu, temuan tersebut juga menunjukkan bahwa bonobo selalu ingin mempunyai sekutu yang kuat, yaitu para penganggu atau pembuat onar. Hal ini mungkin lebih unik dari yang kita duga.

"Sebagai kera non-manusia yang dengan toleransi sosial paling tinggi, bonobo (Pan paniscus) menujukkan tes filogenetik yang kuat apakah sifat ini diturunan pada manusia," tulis temuan tersebut dikutip dari Los Angeles Times, Kamis (04/01/2018).

Baca juga: Jangan Ditanyakan Lagi, Ini Alasan Kera Tidak Berevolusi Jadi Manusia

"Bonobo lebih toleran daripada simpanse, dapat secara fleksibel mendapatkan makanan melalui kerja sama, dan secara sukarela berbagai makanan di penangkaran dan alam liar, bahkan dengan orang asing. Arsitektur saraf mereka menunjukkan karakteristik yang terkait dengan kepekaan yang lebih besar terhadap orang lain," sambungnya.

Lalu, apakah bonobo menghargai perilaku saling membantu seperti pada manusia?

Untuk penelitian ini, para peneliti menunjukkan 24 sandiwara kecil pada bonobo. Salah satunya video kartun tentang mencoba mendaki bukit. Video lainnya menunjukkan rekaman melempar ke atas dan bawah.

Dalam percobaan kedua, hewan tersebut menyaksikan sebuah drama komedi di mana seorang manusia menjatuhkan boneka binatang. Selanjutnya dua orang masuk, salah satunya berusaha merebut mainan, sedang yang lain mengembalikannya.

Setelah menunjukkan video-video tersebut, para peneliti menawarkan potongan apel yang tersembunyi di bawah gembar berbagai karakter dalam video tersebut. Pada kedua kasus di atas, para bonobo lebih suka "menerima" irisan apel dari (atau berteman dengan) karakter yang lebih agresif.

Pada percobaan terakhir, kera-kera ini melihat karakter kartun yang menyerahkan kursi ke tempat lain. Kemudian dilanjutkan dengan video lain yang menampilkan karakter kartun yang tidak mau menyerahkan kursi.

Bonobo sekali lagi memilih karakter yang kurang bermurah hati.

"Saat ini, dapat dikatakan bahwa kita melihat bonobo dan anak manusia menunjukkan kecenderungan yang berlawanan," kata Christopher Krupenye, peneliti penelitian ini dikutip dari Tech Times, Jumat (05/01/2018).

Baca juga: Fosil Baru Mengungkap Wajah Nenek Moyang Manusia dan Kera

Para peneliti berpikir bahwa bonobo berperilaku seperti ini, bukan karena mereka menghargai perilaku buruk tapi karena mereka menganggap karakter tersebut dominan.

Dilansir dari The Verge, Minggu (07/01/2018), para peneliti menyebut bahwa bagi bonobo, perilaku agresif ini bisa menjadi pertanda status. Mereka menyebut, tentunya selalu berguna untuk memiliki teman dengan status yang tinggi.

Ini juga beraku untuk manusia. Hanya saja, status tinggi pada manusia lebih dikaitkan dengan menjadi orang baik.

"Bagi mereka, dominasi sangat penting," kata Krupenye, yang berasal dari University of St Andrews, Skotlandia.

"Kami berpikir bahwa mereka melihat penghalang sebagai individu dominan karena individu menghalangi tujuan orang lain," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com