Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 02/01/2018, 17:00 WIB
|
EditorResa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Pemanasan global dan perubahan iklim masih berlanjut di tahun 2018 ini. Bahkan menurut beberapa ilmuwan, lebih dari seperempat permukaan bumi akan menjadi lebih kering secara signifikan bahkan jika manusia berhasil membatasi pemanasan global hingga 2 derajat celcius seperti yang ditetapkan pada Kesepakatan Iklim Paris.

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Climate Change, para ilmuwan menyebut jika kita (manusia) bisa membatasi kenaikan suhu rata-rata hingga 1,5 derajat celcius, hanya akan ada sepersepuluh dari dua pertiga tanah yang diproyeksikan terpanggang di bawah 2 derajat celcius.

Pada 1,5 derajat celcius, bagian selatan Eropa, Afrika bagian selatan, Amerika Tengah, pesisir Australia, Amerika, dan Asia tenggara akan terhidar dari aridifikasi yang signifikan (di bawah 2 derajat celcius), kata Su-Jong Jeong, co-author penelitian ini. Sebagai informasi, aridifikiasi sendiri adalah proses suatu wilayah menjadi lebih kering.

"Mencapai 1,5 derajat celcius menjadi tindakan yang berarti untuk mengurangi kemungkinan terjadinya aridifikasi dan dampak terkait," kata peneliti dari Southern University of Science and Technology di Shenzhen, China tersebut dikutip dari AFP, Senin (01/01/2018).

Baca juga: Pro Kontra Rekayasa Iklim untuk Selamatkan Bumi dari Pemanasan Global

Untuk memperoleh temuan tetsebut, Jeong dan timnya menggunakan proyeksi dari beberapa model iklim. Selain itu, mereka juga membuat skenario pemanasan yang berbeda untuk memprediksi pola pengeringan lahan.

Aridifikasi adalah ancaman utama yang mempercepat degradasi dan penggurunan lahan. Tak hanya itu, proses ini juga membuat hilangnya tanaman dan pohon yang penting untuk menyerap karbon dioksida di bumi.

Hal ini juga meningkatkan kekeringan dan kebakaran hutan. Kualitas air untuk pertanian maupun minum juga akan terpengaruh.

Tim ini menemukan bahwa pada 2 derajat celcius, sekitar 24 hingga 32 persen dari total permukaan tanah akan menjadi lebih kering. Suhu tersebut bisa terjadi kapan saja antara tahun 2052-2070.

Ini mencakup lima kategori lahan, yaitu sangat kering, kering, semi-kering, kering sedikit lembap, dan lembap.

Tapi pada 1,5 derajat celcius, kekeringan lahan ini berkurang antara 8-10 persen, kata Jeong.

Berdasarakan Kesepakatan Iklim Paris pada 2015, negara-negara dari seluruh dunia berjanji untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari pembakaran batu bara, minyak, dan gas alam. Seperti yang diketahui, emisi gas rumah kaca bertanggung jawab atas perubahan iklim yang terjadi.

Baca juga: Gara-gara Perubahan Iklim, Beruang Pun Terpaksa Jadi Vegetarian

Sayangnya, tujuan ini menempatkan planet kita pada jalur pemanasan lebih dari 3 derajat celcius. Para ilmuwan memperingatkan baha pada suhu ini akan menyebabkan badai besar bagi kehidupan, kenaikan permukaan air laut, banjir, dan kekeringan.

"Karena kebijakan mitigasi saat ini tampaknya tidak mencukupi untuk mencapai target suhu 1,5 derajat celcius, lebih banyak upaya untuk pengendalian pemanasan global yang dibutuhkan untuk mengurangi penyebaran aridifikasi," kata penulis penelitian tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jangan Lakukan Lagi, Ini Bahaya Pakai Headphone Saat Tidur

Jangan Lakukan Lagi, Ini Bahaya Pakai Headphone Saat Tidur

Kita
Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Oat Setiap Hari?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Oat Setiap Hari?

Kita
6 Buah yang Mengandung Serat Paling Tinggi

6 Buah yang Mengandung Serat Paling Tinggi

Oh Begitu
Mengapa Burung Hantu Memiliki Kaki yang Panjang?

Mengapa Burung Hantu Memiliki Kaki yang Panjang?

Oh Begitu
Ilmuwan Coba Hidupkan Lagi Bison Purba dari 8000 Tahun Lalu

Ilmuwan Coba Hidupkan Lagi Bison Purba dari 8000 Tahun Lalu

Fenomena
Tips Puasa Ramadan Sehat ala Ahli Diet

Tips Puasa Ramadan Sehat ala Ahli Diet

Kita
Apa Saja Gejala Paru-paru yang Tidak Sehat?

Apa Saja Gejala Paru-paru yang Tidak Sehat?

Kita
4 Cara Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-pecah dengan Bahan Alami

4 Cara Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-pecah dengan Bahan Alami

Oh Begitu
Apa Efek Makan Banyak Saat Berbuka Puasa?

Apa Efek Makan Banyak Saat Berbuka Puasa?

Oh Begitu
Apakah Bisa Bersin saat Tidur?

Apakah Bisa Bersin saat Tidur?

Oh Begitu
Seperti Apa Beton untuk Membangun Pemukiman di Mars?

Seperti Apa Beton untuk Membangun Pemukiman di Mars?

Oh Begitu
Seperti Apa Bukti Meteor yang Tabrak Bumi pada 3,48 Miliar Tahun Lalu?

Seperti Apa Bukti Meteor yang Tabrak Bumi pada 3,48 Miliar Tahun Lalu?

Fenomena
Apa Itu Fenomena Okultasi?

Apa Itu Fenomena Okultasi?

Fenomena
Apa yang Membentuk Batu Ginjal?

Apa yang Membentuk Batu Ginjal?

Oh Begitu
Apa Penyebab Keringat Dingin?

Apa Penyebab Keringat Dingin?

Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+