BANYUWANGI, KOMPAS.com - Jumlah ikan pari mobula (Mobula sp) di perairan Indonesia semakin berkurang dan terancam punah karena penangkapan besar-besaran.
Hal tersebut dijelaskan Retno Kusuma, Asisten Proyek Manta Watch yang melakukan penelitian tentang ikan pari Mobula di perairan Muncar Banyuwangi.
"Pada tahun 2006 saja pertahun ada 1800 ikan pari mobula yang tertangkap dan 80 persen penangkapan terjadi di wilayah perairan Indonesia dan 72 persen tertangkap karena tidak sengaja atau bycatch. Saat ini angkanya kemungkinan besar bertambah, " jelas Retno kepada Kompas.com Sabtu (9/12/2017).
Pari Mobula banyak diburu bukan hanya sekedar untuk konsumsi tetapi juga untuk diambil insangnya. Sebagian orang percaya insang pari Mobula berkhasiat sebagai obat.
Retno mencontohkan, jika dulu satu kampung nelayan hanya menangkap satu pari Mobula, sekarang bisa setiap nelayan di satu desa menangkap satu pari Mobula untuk diambil insangnya.
"Seperti di Muncar, jika satu nelayan menangkap pari mobula maka nelayan lain juga akan menangkap pari mobula juga. Jika ini dilakukan terus menerus maka pari mobula bisa terancam punah seperti pari manta yang sudah langka," jelasnya.
Pari mobula masuk dalam kategori Apendiks II, yaitu daftar spesies yang tidak terancam kepunahan, tapi mungkin terancam punah bila perdagangan terus berlanjut tanpa pengaturan.
Risiko punah semakin besar karena reproduksi pari mobula terbilang sulit. Pari mobula dewasa usia 6-8 tahun hanya bisa memiliki satu anak per tahun dan baru bisa kembali memiliki anak setelah 3 tahun kemudian.
"Belum lagi mikroloplastik yang berasal dari sampah plastik yang mirip plankton dan secara tidak sengaja dikonsumsi oleh pari Mobula. Ini membuat pari kekurangan gizi, sakit dan mati," jelas Retno.
Ia mengatakan saat ini hampir 72 persen di perairan Indonesia mengalami overfishing termasuk juga ikan pari Mobula. Menurutnya dari 9 spesies pari Mobula di dunia, lima spesies ada di perairan Indonesia.
Pari Mobula bisa menjadi indikator jika laut tersebut masih belum tercemar karena plankton yang menjadi sumber makanan pari mobula hanya ada di laut yang bersih dan belum tercemar.
"Saat ini Manta Watch sendiri selalu mensosialisasikan terkait pentingnya keberadaan pari Mobula diperairan Indonesia baik kepada nelayan ataupun masyarakat umum seperti siswa sekolah. Boleh ditangkap asalkan tidak berlebihan. Selain itu di beberapa tempat wisata air, atraksi pari Mobula menjadi daya tarik wisatawan untuk datang," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.