Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Kasus Valent Bisa Disebut Penganiayaan?

Kompas.com - 07/12/2017, 17:07 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com -- Pada saat ini, kemungkinan besar Anda telah membaca berita tentang Valentine atau Valent. Anjing berjenis Schnauzer Pomeranian itu ditinggal oleh pemiliknya, Elishia, di dalam mobil selama delapan jam dengan kaca terbuka.

Menanggapi kasus ini, Sekretaris Garda Satwa Indonesia Anisa Ratna Kurnia berkata bahwa tindakan Elishia termasuk tindakan penganiayaan.

Dikutip oleh Kompas.com, Senin (4/12/2017), Anisa mengatakan, meninggalkan anjing atau hewan apa pun di dalam mobil selama berjam-jam itu jelas salah, itu salah satu tindakan penyiksaan. Gagal organ dalam bisa terjadi pada hewan itu.

Baca juga : Tinggalkan Anjing Selama 8 Jam di Mobil yang Berujung di Kantor Polisi

Benarkah demikian?

Asosiasi Medis Dokter Hewan Amerika Serikat (AVMA) pernah mengulas topik ini di dalam situs resmi mereka.

Mereka menulis bahwa tindakan ini dapat membuat hewan peliharaan Anda sakit, bahkan meninggal.

Pasalnya, suhu udara di dalam mobil bisa meningkat dengan cepat bila dibandingkan dengan suhu di luar mobil.

Baca juga : Mengapa Kita Jangan Sampai Membangunkan Anjing yang Tidur?

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics dan dikutip oleh AVMA menulis bahwa suhu dalam sebuah mobil yang diparkir di luar ruangan bisa menanjak dari 22 derajat celcius menjadi 35 derajat celcius dalam waktu satu jam. Peneliti juga tidak menemukan perbedaan yang berarti kalau pun jendela dibuka sedikit seperti kasus Valent.

Studi terpisah yang dilakukan oleh Louisiana Office of Public Health juga menemukan bahwa suhu interior sebuah mobil yang diparkir di luar ruangan dengan cuaca 33 derajat celcius yang setengah tertutup awan bisa mencapai 51 derajat celcius dalam 20 menit dan 60 derajat celcius dalam waktu 40 menit.

Jan Null, CCM; Department of Geosciences, San Francisco State University via AVMA Perkiraan peningkatan suhu udara di dalam mobil

Selain itu, anjing juga tidak berkeringat seperti manusia. Dokter hewan Catherine Carrier yang dikutip oleh Live Science, Rabu (27/7/2017), berkata bahwa untuk menurunkan suhu tubuh, anjing akan berkeringat melalui telapak kakinya dan bernafas melalui mulut.

Baca juga : Mengapa Anjing Jadi Sahabat Terbaik Manusia? Sains Menjelaskannya

Jika udara di sekitar mereka terlalu panas dan mekanisme di atas tidak mencukupi, hewan peliharaan bisa mengalami heatstroke atau sengatan panas yang menyebabkan disfungsi organ dan kematian.

Beberapa gejala dari kondisi ini, seperti dilansir artikel PetMD, adalah dehidrasi, tidak bisa buang air kecil, detak jantung yang cepat, gagal ginjal tiba-tiba, henti jantung, pendarahan, dan kejang-kejang.

Oleh karena itu, AVMA punya satu nasihat untuk para pemilik hewan peliharaan seperti Elishia: “Cintai dan tinggalkan mereka di rumah.”

“Tolong tinggalkan hewan peliharaan di rumah jika Anda bisa... dan mereka akan baik-baik saja menunggu Anda pulang,” tulis mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com