Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahu Sakit? Jangan Buru-buru Melakukan Operasi

Kompas.com - 21/11/2017, 19:06 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Telegraph

KOMPAS.com — Operasi dekompresi banyak dilakukan untuk menangani bahu yang terluka. Dalam operasi tersebut, dokter akan membuang sebagian kecil tulang dan jaringan yang berada di sekitar sendi.

Namun, penanganan ini disebut para ahli tidak ada gunanya.

Ilmuwan dari Universitas Oxford telah melakukan penelitian pada 32 rumah sakit. Dilansir dari Telegraph, Senin (20/11/2017), operasi dekompresi dalam rangka mengurangi rasa sakit pada bahu tidak lebih baik daripada penggunaan plasebo.

Oleh sebab itu, Royal College Surgeons yang mensponsori penelitian ini menyarankan agar prosedur tersebut tidak ditawarkan lagi untuk pasien.

Sebaliknya, dokter diwajibkan transparan dengan pasien dan memberitahukan kekurangan serta manfaat sebelum merekomendasikan operasi itu.

BACA: Bahu Tinggi Sebelah? Hati-hati, Anda Sudah Terkena Skoliosis

Percobaan terhadap lebih dari 300 pasien, seperti yang sudah diterbitkan The Lancet, menemukan bahwa pasien yang menjalani operasi hanya merasakan sedikit perubahan rasa sakit. Setelah berlangsung selama 6-12 bulan, operasi tidak ada bedanya dengan melakukan pengobatan palsu.

Perbandingan rasa sakitnya, pasien yang melakukan operasi menunjukkan rasa sakit dengan nilai rata-rata 32,7. Sementara mereka yang menggunakan plasebo, skor rasa sakitnya 34,2, dan yang tidak melakukan pengobatan pada bahu sama sekali skor rata-ratanya 29,4.

Hal ini menunjukkan bahwa pasien yang memiliki sakit pada bahu sebenarnya akan membaik secara alami dari waktu ke waktu.

"Selama tiga dekade terakhir pasien yang mengeluhkan nyeri pada bahu akan disarankan melakukan operasi. Dokter yakin operasi adalah langkah paling tepat untuk menghilangkan rasa sakit dan memiliki risiko kecil pada komplikasi. Tapi, temuan dari penelitian kami menunjukkan bahwa operasi mungkin tidak memberi manfaat klinis yang signifikan," kata Profesor Andrew Carr, yang memimpin penelitian ini.

Dalam kebanyakan kasus, rasa sakit pada bahu disebabkan pergerakan lengan yang mengakibatkan tendon manset rotator dan tonjolan tulang bergesekan atau karena jaringan lunak yang diproyeksikan dari tulang belikat.

BACA: Stres di Balik Ketegangan Bahu dan Pinggang

Penulis makalah ilmiah ini menyebut bahwa penelitian ini merupakan yang pertama dalam hal membandingkan efek pembedahan dengan plasebo.

"Mengingat hasil temuan kami, cara lain yang dapat digunakan untuk mengobati rasa sakit pada bahu adalah dengan menggunakan obat penghilang rasa sakit, fisioterapi, dan suntikan steroid," ujar kepala peneliti Profesor David Beard dari Universitas Oxford.

"Biasanya nyeri bahu terjadi beberapa hari saja. Kalau sakit sudah lebih dari dua minggu dan semakin memburuk, bicarakan dengan dokter atau tenaga fisioterapi untuk meninjau apa ada masalah yang kompleks dalam diri Anda," tutup Natalie Carter, kepala penelitian penghubung dan evaluasi dari Arthritis Research, AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com