Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/11/2017, 21:30 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - 13 tahun lalu, sistem peringatan dini tsunami di kawasan Samudera Hindia belum beroperasi. Setelah kejadian tsunami Aceh, negara-negara di kawasan Samdera Hindia berkomitmen merancang dan menerapkan sistem peringatan dini dan mitigasi tsunami.

Dalam mitigasi tsunami atau upaya mengurangi dampak bencana, BMKG melalui siaran persnya menyebut bahwa kunci utama adalah melatih respon masyarakat pesisir untuk melakukan tindakan tepat dengan pelatihan, pengembangan rencana evakuasi tsunami, pemetaan, dan prosedurnya.

Untuk itu, Pusat Informasi Tsunami Internasional (International Tsunami Information Centre-ITIC) yang berpusat di Honolulu, Hawaii, telah melaksanakan program pengembangan kapasitas berfokus evakuasi. Kegiatan ini sukses diujicoba di Honduras dan Amerika Tengah selama periode 2015-2017.

Mereka melatih negara-negara rawan tsunami untuk menghasilkan peta evakuasi yang dapat diandalkan dan praktis, berbasis sains dan masyarakat.

Baca Juga: Ramalan Gempa dan Tsunami Akhir 2017 Beredar, Apa Kata BMKG?

Dalam sidang Kelompok Koordinasi Antar Negara untuk Sistem Peringatan Dini dan  Mitigasi di Samudra Hindia di Kuala Lumpur, Februari 2017, diputuskan akan meminta  Indian Ocean Tsunami Information Centre (IOTIC) di Jakarta untuk melakukan kegiatan serupa.

"Pengembangan kapasitas melalui program kerja sama BMKG dan UNESCO. Program yang dimaksud adalah training pengembangan kapasitas rencana evakuasi tsunami, pemetaan dan prosedurnya untuk negara-negara di Samudera Hindia," kata Mochammad Riyadi, selaku kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, dalam siaran persnya kepada Kompas.com, Senin (13/11/2017).

Pelatihan ini dilaksanakan selama sepuluh hari sejak Senin (13/11/2017) sampai Kamis (23/11/2017) di Auditorium Pusat Pendidikan dan Pelatihan BMKG, Citeko, Bogor.

Lebih lengkapnya, pelatihan ini memberikan metode proses perencanaan, informasi aspek teknis strategi evakuasi, tata ruang, disain peta dan prosedur evakuasi, seta teknik fasilitasi untuk pendekatan partisipatif dan konsultatif di tingkat masyarakat.

Kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta dari enam negara yang terletak di Samudera Hindia (Indonesia, India, Malaysia, Maladewa, Oman, dan Seychelles).

Melibatkan 11 narasumber. Dua di anataranya adalah pakar mitigasi tsunami, yakni Dr Laura Kong yang merupakan Direktur IOC-UNESCO dan International Tsunami Information Centre (ITIC) dan Dr Christopher Moore dari The National Oceanic Atmospheric Administration, USA.

Baca Juga: Belajar dari Mentawai, Mewaspadai Tsunami yang “Senyap”

Mereka membahas mengenai pemodelan rendaman tsunami, pemetaan rendaman tsunami untuk evakuasi, pemetaan evakuasi, perencanaan, prosedur dan informasi  tsunami bagi publik, dan rencana tanggap darurat, prosedur operasional standard (SOP) dan perencanaan  latihan.  

"Tujuannya adalah membangun kapasitas negara-negara anggota Samudra  Hindia pada pemetaan, perencanaan, dan penyusunan prosedur evakuasi tsunami melalui  penguatan materi pelatihan, modul dan metode pengiriman pada peta, rencana, dan  prosedur evakuasi tsunami," tutupnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kualitas Udara yang Kita Masih Abai

Kualitas Udara yang Kita Masih Abai

Fenomena
Kapan Fenomena El Nino Berakhir?

Kapan Fenomena El Nino Berakhir?

Fenomena
Tanaman Rambat Kok Tahu Jalur yang Benar untuk Memanjat? Ini Rahasianya

Tanaman Rambat Kok Tahu Jalur yang Benar untuk Memanjat? Ini Rahasianya

Oh Begitu
Apa yang Terjadi Saat Fenomena El Nino dan La Nina?

Apa yang Terjadi Saat Fenomena El Nino dan La Nina?

Fenomena
Apakah Manfaat Makan Jamur untuk Kesehatan Jantung?

Apakah Manfaat Makan Jamur untuk Kesehatan Jantung?

Oh Begitu
Tak Cemari, 'Karat Pintar' Ini Justru Tingkatkan Kualitas Air

Tak Cemari, "Karat Pintar" Ini Justru Tingkatkan Kualitas Air

Fenomena
Mengenal Hidrogel, Teknologi Baru untuk Mengatasi Kelangkaan Air

Mengenal Hidrogel, Teknologi Baru untuk Mengatasi Kelangkaan Air

Fenomena
Bagaimana Berlian Merah Muda Terbentuk? Studi Ungkap

Bagaimana Berlian Merah Muda Terbentuk? Studi Ungkap

Oh Begitu
Apa yang Membuat Ketan Lengket?

Apa yang Membuat Ketan Lengket?

Oh Begitu
Kabar Buruk, Lebah Berpotensi 'Lenyap' dari Eropa pada 2080

Kabar Buruk, Lebah Berpotensi "Lenyap" dari Eropa pada 2080

Fenomena
Apa Hewan yang Terbang Paling Cepat?

Apa Hewan yang Terbang Paling Cepat?

Oh Begitu
Dari Mana Asal Anggur Muscat?

Dari Mana Asal Anggur Muscat?

Oh Begitu
Panda Raksasa di Kebun Binatang Bisa Menderita Jet Lag, Apa Maksudnya?

Panda Raksasa di Kebun Binatang Bisa Menderita Jet Lag, Apa Maksudnya?

Fenomena
6 Fakta Menarik Paru-paru Manusia

6 Fakta Menarik Paru-paru Manusia

Kita
Apakah Penderita Asam Urat Boleh Makan Jeroan?

Apakah Penderita Asam Urat Boleh Makan Jeroan?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com