Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hiu Putih "Selfie" dengan Kamera Penelitian, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 30/10/2017, 21:08 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis


KOMPAS.com - Siapa bilang hanya manusia yang bisa selfie? Beberapa hewan sering kali tertangkap ber-selfie dengan kamera pengamatnya.

Setelah kasus selfie oleh monyet hitam Naruto, kali ini seekor hiu putih besar membuat para ilmuwan geleng-geleng kepala setelah "ber-selfie" dengan kamera penelitian. Hewan tersebut meraih kamera penelitian bawah air yang berumpan kemudian menyeretnya ke permukaan.

Mungkin Anda berpikir bahwa hal tersebut hanyalah sebuah kebetulan saja. Namun, hiu putih besar tersebut tidak hanya melakukannya sekali, melainkan tiga kali.

Baca juga : Ribuan Hiu Ditemukan Mati dengan Otak Terluka, Siapa Pembunuhnya?

Para peneliti pun menduga bahwa hiu yang memiliki nama ilmiah Carchaodon carcharias ini tidak hanya sekadar tertarik pada umpan yang berada di dekat kamera.

"Sinyal listrik kamera mungkin juga memicu minat hiu, karena hiu dapat mendeteksi sinyal listrik dalam air, termasuk detak jantung ikan," kata Andrew Nosal, asisten profesor lingkungan dan ilmu kelautan di University of San Diego yang tidak terlibat dalam penelitian, seperti dikutip dari Live Science, Jumat (27/10/2017).

Dia melanjutkan, meskipun air asin adalah penghantar listrik yang baik, sinyal (listrik) ini hanya bisa dideteksi dari jarak dekat.

Fenomena langka ini terjadi di kepulauan Kermadec atau yang juga dikenal sebagai Rangitahua, 1.000 kilometer dari Selandia Baru.

Pada saat itu, para peneliti baru saja memasang baited remote underwater video (BRUV), sebuah alat yang memiliki dua kamera video dan tabung umpan yang diikat pada rangka baja.

Biasanya, para peneliti akan menyebarkan BRUV selama 60-90 menit ke dasar laut untuk merekam kehidupan laut yang mendekatinya.

"Saat peralatan berada di dasar laut, kami tidak memiliki siaran langsung. Jadi kami tidak tahu apa yang akan kami lihat hingga saatnya meninjau rekaman di akhir hari," ujar Adam Smith, seorang dosen statistik di Massey University yang terlibat dalam penelitian ini.

Baca juga : Kisah Perang Dua Dunia antara Hiu dan Aligator Terbukti Kebenarannya

Siapa sangka jika akhirnya, seekor hiu putih besar mendekati kamera tersebut. Rekaman tersebut menunjukkan bahwa hiu mengitari umpan selama beberapa menit sebelum mendekati kotak umpan. Ia terlihat sangat penasaran.

"Kemudian, (hiu) dengan mudah mengambil seluruh set BRUV, berenang dengan benda itu dan menjatuhkannya kembali ke dasar laut. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali, sebelum ia kehilangan minat dan berenang," sambung Smith.

Ada kemungkinan bahwa "hiu itu benar-benar lapar, bersemangat dan mungkin bingung dengan alat yang mugkin belum pernah ada sebelumnya," kata Nosal.

Meski senang dengan "selfie" hiu putih besar itu, para peneliti Massey berkecil hati dengan jumlah hiu yang mereka rekam.

"Kami senang melihat sejumlah besar hiu di beberapa pinggiran yang terendam daerah tropis, dan Kepulauan Kermadec Selandia Baru, tetapi ada beberapa lokasi lain yang mengejutkan, mungkin karena penangkapan berlebih," kata Smith.

Para peneliti masih menyisir rekaman yang mereka kumpulkan dari BRUV. Penelitian ini merupakan bagian dari ekspedisi enam minggu di Pasifik barat daya yang mencakup perairan di sekitar wilayah Perancis New Kaledonia, Fiji, Tonga, Kermadec, dan Selandia Baru.

Selain memberikan jumlah sensus, data tersebut akan memberikan informasi tentang perilaku hewan dan spesies mana yang tinggal di habitat jenis tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com