Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Navigasi Tertua di Dunia Ditemukan di Kapal Vasco da Gama

Kompas.com - 27/10/2017, 18:07 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber BBC

KOMPAS.com -- Kini, kita tentu tidak asing dengan yang namanya alat navigasi seperti Global Positioning System (GPS) atau kompas. Namun pernahkah Anda bertanya, seperti apa rupa dari alat navigasi pada jaman dahulu?

Sebuah artefak yang digali dari bangkai kapal di lepas pantai Oman disebut-sebut sebagai contoh tertua dari alat navigasi.

Baca juga: Menhub: Kini Indonesia Bisa Gunakan Alat Navigasi ADS-B Buatan Loka

Arkeolog laut berkata bahwa benda itu bernama astrolabe, sebuah instrumen yang pernah digunakan pelaut untuk mengukur ketinggian matahari selama pelayaran. Benda ini diyakini berasal dari sekitar tahun 1495-1500.

Astrolabe ini ditemukan dari kapal Portugis yang tenggelam saat badai di samudera Hindia tahun 1503. Bernama Esmeralda, kapal tersebut merupakan bagian dari armada yang dipimpin Vasco da Gama, orang pertama yang berlayar langsung dari Eropa ke India.

Dikutip dari BBC, Selasa (24/10/2017), David Mearns dari Blue Water Recovery yang memimpin penggalian bangkai kapal ini mengatakan, merupakan suatu kehormatan besar untuk menemukan sesuatu yang sangat langka, sesuatu yang sangat penting secara historis, sesuatu yang akan dipelajari oleh komunitas arkeologi dan mengsi celah.

Astrolabe sendiri ditemukan oleh Mearns pada 2014 di antara 3.000 artefak yang ditemukan dalam serangkaian penyelaman. Ia berupa cakram perungu yang berukuran 17,5 sentimeter dan tebal kurang dari 2 milimeter.

Baca juga: Aksesori Navigasi GPS Makin Ditinggalkan

"Tidak seperti hal lain yang pernah kami lihat, saya langsung tahu itu adalah sesuatu yang sangat penting karena Anda bisa melihat kedua emblem di atasnya," kata Mearns.

Dia melanjutkan, saya langsung mengenali salah satunya sebagai lambang Portugis... dan kami kemudian juga menemukan lambang pribadi Don Manuel, Raja Portugis saat itu.

Saat ditemukan, tim penggalian percaya bahwa benda itu adalah astrolabe. Namun, mereka tidak bisa melihat tanda-tanda navigasi di atasnya. Baru kemudian analisis menemukan rincian tersembunyi dari benda tersebut.

Pemindaian laser yang dilakukan oleh para ilmuwan di University of Warwick mengungkapkan goresan di sekitar tepi cakram yang masing-masing dipisahkan sudut sekitar lima derajat.

Ini memungkinkan para pelaut untuk mengukur tinggi matahari di atas cakrawala pada siang hari dan menentukan lokasi mereka. Hal inilah yang kemudian membantu para pelaut untuk menemukan jalan ketika di laut lepas.

Astrolabe pelaut termasuk benda langka. Sejauh ini, para peneliti baru menemukan dan mengonfirmasikan 108 astrolabe. Penemuan yang ini terakhir ini merupakan contoh paling awal yang diketahui.

Baca juga: Navigasi SmartPath Bikin Bandara Lebih Aman dan Hemat

"Kami tahu benda itu dibuat sebelum 1502 karena saat itulah kapal meninggalkan Lisbon, dan Dom Manuel tidak menjadi raja sampai 1495 sehingga astrolabe ini tidak akan membawa lambang raja kecuali dia sudah menjadi raja," kata Mearns.

"Oleh karena itu, saya percaya bahwa sangat pas jika menyebut waktu pembuatan astrolabe ini di antara tahun 1495-1500. Tepatnya tahun berapa kita tidak tahu - tapi masih dalam periode tersebut," sambungnya.

Mearns menambahkan, ini memutar kembali sejarah setidaknya dalam 30 tahun- ini menambah evolusi, sejarah, dan semoga astrolabe-astrolabe lain dari periode ini bisa ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com