Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kuburan Massal" Terunik di Dunia, "Jasadnya" adalah Wahana Antariksa

Kompas.com - 21/10/2017, 17:26 WIB
Monika Novena

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah terbayang kemana perginya wahana antariksa yang sudah tak berfungsi dan tidak digunakan lagi?

Mereka juga akan 'dimakamkan'.

Sebuah area yang gelap, beku dan tak berpenghuni di lepas pantai Selandia Baru, Samudera Pasifik disiapkan sebagai rumah peristirahatan terakhir mereka.

Area itu merupakan pemakaman ilmiah paling eksklusif di dunia, menjadi tempat peristirahatan terakhir ratusan benda luar angkasa buatan manusia.

Setidaknya ada ribuan satelit dan serpihan puing yang mengorbit bumi. Saat misinya telah selesai, mereka menjadi sampah antariksa.

Meninggalkan sampah berupa benda logam besar seukuran mobil di orbit Bumi akan menjadi resiko tersendiri.

Bumi punya gravitasi pada setiap obyek yang mengelilinginya dan secara perlahan menyeret sampah-sampah antariksa mendekat.

Jika sampai jatuh menimpa pemukiman padat manusia, dampaknya tak terkira.

Beruntung, para ilmuwan rupanya sudah mengantisipasi terjadinya peristiwa tersebut.

Badan antariksa di seluruh dunia dengan hati-hati merencanakan masuknya kembali benda-benda besar ini. Mereka bahkan telah memilih tempat di Bumi di mana wahana antariksa ini dapat beristirahat dengan aman, jauh dari manusia.

Pemakaman wahana antariksa ini terdapat di sebuah tempat antah berantah. Kira-kira 300 mil dari pantai timur Selandia Baru, 200 mil sebelah utara Antartika, dan kedalaman 2,5 mil.

Di tempat inilah semua puing dan sisa wahana antariksa yang masuk ke Bumi akan jatuh.

Tempat terisolasi ini secara teknis disebut Oceanic Pole of Inaccessibilty atau titik di Bumi yang paling jauh dari daratan.

Lokasi ini dipilih karena alasan yang jelas, untuk menghindari adanya resiko jatuhnya korban yang terkena puing-puing.

Sejak tahun 1971, lebih dari 263 wahana antariksa yang telah jatuh di pemakaman ini. Dan jumlahnya terus bertambah.

Penghuni paling terkenal di pemakaman ini adalah MIR, stasiun luar angkasa milik Rusia seberat 142 ton.

Sementara puing-puing lain yang beristirahat di pemakaman mulai dari roket, satelit mata-mata, stasiun luar angkasa kecil Rusia, tangki bahan bakar, dan ratusan kapal kargo yang membawa pasokan untuk astronot.

Wahana antariksa milik Rusia memang jauh lebih banyak dibandingkan yang lainnya, sekitar 190 jumlahnya. Sementara Amerika Serikat 52 wahana, kemudian Eropa 8, Jepang 6 wahana.

12 tahun lagi, pemakaman ini tengah menanti kedatangan stasiun antariksa internasional (ISS) yang akan mengakhiri masa tugasnya pada tahun 2018 nanti.

ISS seukuran lapangan sepak bola dengan berat 500 ton. Para ilmuwan harus merencanakan jatuhnya ISS dengan tepat sehingga semua puing yang tersisa akan berakhir di pemakaman di Samudra Pasifik.

Seiring waktu akan lebih banyak lagi wahana-wahana antariksa yang diluncurkan di orbit dan akan semakin banyak pula yang harus kembali ke Bumi. Pemakaman wahana antariksa akan tetap berada ditempatnya untuk menyambut mereka.

Hanya saja tempat penuh dengan sejarah ilmiah ini belum bisa dikunjungi oleh siapa pun.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau