Struktur Bastion Baru Ditemukan di Benteng Orange, Gorontalo

GORONTALO, KOMPAS.com –-  Balai Pelestraian Cagar Budaya (BPCB) Gorontalo merilis temuan adanya struktur bastion baru di Benteng Orange di Kwandang, Gorontalo Utara.

Sebelumnya, Benteng Orange dikenal hanya memiliki satu bastion yang digunakan untuk mengintai wilayah perairan laut Sulawesi.

Keberadaan benteng ini diperkirakan sudah sejak tahun 1527, awal kedatangan bangsa barat di Indonesia. Mereka membangun benteng ini sebagai alat pertahanan dan mengontrol jalur pelayaran dari gangguan perompak.

(Baca juga: Makam Raja Bulonggodu Masih Menyimpan Misteri)

Sejak dulu, perompakan memang sering terjadi di wilayah perairan Laut Sulawesi. Target utamanya adalah kapal-kapal bangsa asing yang membawa hasil bumi nusantara. Bahkan, hingga sekarang, kawasan ini masih rawan.

Temuan ini diekspos dalam Pameran Cagar Budaya yang diikuti oleh seluruh kantor cagar budaya se-Indonesia di rumah adat Dulohupa, Kota Gorontalo. Pameran ini berlangsung mulai 16-22 Oktober 2017.

“Temuan ini hasil ekskavasi tim BPCB beberapa waktu lalu,” kata Faiz, staf BPCB Gorontalo, Selasa (17/10/2017).

Ditemukannya bastion baru ini menunjukkan bahwa sruktur Benteng Orange yang lebih besar dari sebelumnya. Penemuan ini juga memberikan informasi kegiatan yang dilakukan tentara bangsa asing di Gorontalo bagian utara.

Dalam pameran ini, selain kekayaan cagar budaya Gorontalo, juga disajikan koleksi museum Gorontalo, penerbitan terkait tinggalan masa lalu serta artefak manusia purba dari sangiran, juga koleksi dari instansi yang mebidangi cagar budaya dari seluruh Indonesia.