Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Urban Farming", Mungkinkah Jadi Solusi Masalah Pangan?

Kompas.com - 16/10/2017, 15:22 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Tren urban farming di Indonesia beberapa tahun ini meningkat.

Pertanian dengan lahan sempit di perkotaan itu digadang bisa menjadi solusi permasalahan pangan. Turunnya jumlah petani, urbanisasi, dan keterbatasan lahan hingga kini jadi masalah serius dalam pemenuhan kebutuhan pangan.\

Masalahnya, apakah urban farming di Indonesia sudah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pangan?

Baca: "Urban Farming", Risma Tanam Padi di Balkon Balai Kota

Tejo Wahyu Jatmiko, koordinator Aliansi Desa Sejahtera (ADS), mengatakan bahwa urban farming sebenarnya bisa menjadi solusi masalah pangan.

"Kalau kita serius, itu (urban farming) sebenarnya salah satu upaya untuk mengatasi kelangkaan pangan di masyarakat kota," kata Tejo.

Sayangnya, menurutnya Indonesia belum serius mengembangkan.

"Kalau kita belajar dari negara-negara lain, itu (urban farming) dapat menyumbang 20-30 persen dari kebutuhan pangan kota," sambung Tejo saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/10/2017).

Tejo mengatakan, di Indonesia, urban farming masih sebatas tren gaya hidup. Tren ini belum diproyeksikan untuk pemenuhan kebutuhan pangan.

Salah satu bentuk ketidakseriusan penggarapan urban farming adalah masih banyaknya impor yang dilakukan pemerintah.

Pemerintah sendiri belum menjadikan pangan sebagai isu utama. Pembahasan pangan hanya dilakukan saat ada krisis. Dan, setiap kali krisis, solusinya adalah impor.

Paradigma itu menurut Tejo perlu diubah.

Baca juga: Rumah Kos di Jakarta Selatan Ini Ditumbuhi Tanaman Pangan

"Jika boleh mengingatkan lagi ke pemerintah yang sekarang, itu adalah pilihan strategis yang dibuat oleh Jokowi tentang kedaulatan pangan. Maka ia harus memimpin sendiri hal itu." katanya.

Tejo menegaskan, "Karena birokrat di bawahnya masih menggunakan pola yang lama. Kalau terjadi kekurangan pangan maka harus impor. Padahal hal ini memicu ketergantungan dan menghancurkan usaha petani."

Untuk mendukung urban farming, edukasi kepada masyarakat juga perlu ditingkatkan. Konsumen perlu diedukasi agar tidak hanya mau mendapatkan bahan pangan yang murah, enak, dan mudah didapat.

Jika konsumen menginginkan harga murah maka harga di tingkat petani pun akan sangat rendah. Karenanya, konsumen juga perlu memperhatikan kesejahteraan petani, baik petani perkotaan maupun petani di desa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com