Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/10/2017, 20:06 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com –- Biji jambu batu dan biji cabai paling sering diangap sebagai pemicu terjadinya usus buntu (appendicitis). Namun, pemicu usus buntu bertambah lagi setelah Desy Puspita Yulida curhat di akun Facebook miliknya pada Minggu (8/10/2017).

Desy menceritakan kisah anaknya, Salma, yang didapati terkena usus buntu karena mengonsumsi kerupuk mentah dari kandungan seblak. Kisah berjudul “Bahaya Makan Seblak dari Kerupuk Mentah yang Direndam tapi Tetap Kenyal” itu menjadi viral dan mendapat berbagai tanggapan dari warganet.

Namun, adakah jenis makanan tertentu yang dapat menyebabkan terjadinya usus buntu? Jika benar ada, bagaimana mencegahnya?

Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr Johanes Chadrawinata, SpGK, mengatakan, tidak ada makanan yang menyebabkan usus buntu. Biji jambu batu, biji cabai, atau seblak hanyalah mitos.

(Baca juga: Viral Kisah Usus Buntu Gara-gara Seblak, Apa Kata Ahli Gizi?)

“Itu hoax. Sebenarnya kalau ditanya ke dokter bedah yang menangani usus buntu, pernah enggak menemukan jambu batu di situ, ya tidak ada. Jadi itu semuanya mitos,” kata Johanes.

Dia menjelaskan, usus buntu disebabkan oleh peradangan. Namun, hingga kini belum ada kejelasan terkait penyebab peradangan.

Bila tak ditangani dengan cepat, peradangan usus buntu yang layaknya bisul bisa pecah. Kodisi ini, dalam dunia medis, dikenal dengan appendicitis perforata.

Saat pecah, infeksi bisa menyebar ke rongga perut. Usus menjadi tidak steril dan kuman yang masuk ke dalam darah dapat menyebabkan infeksi berat ke berbagai bagian tubuh (sepsis).

“(Kalau) masuk ke dalam darah bisa menyebabkan kematian,” kata Johanes.

(Baca juga: Viral Kisah Usus Buntu Gara-gara Seblak, Apa Kata Ahli Gizi?)

Untuk itu, perlu dilakukan operasi sebelum infeksi menyebar. Rentang waktu sebelum hal itu terjadi tergantung dari masing-masing orang dan daya tahan tubuh.

Gejala umum dari usus buntu adalah rasa sakit di bagian kanan bawah perut. “Ada panas, nanti kalau diperiksa ketahuan hasil labnya, pemeriksaan fisiknya menunjukkan ada usus buntu,” kata Johanes.

Dokter Melinda Hospital itu menuturkan, setiap makanan memiliki perbedaan waktu untuk dicerna.

Kondisi ini juga dipengaruhi oleh jenis makanan yang masuk. Apakah padat, semi padat, atau cair? Lemak dan protein juga menjadi faktor lamanya makan dicerna. Daging berlemak, misalnya, butuh waktu lebih lama.

“Biasanya butuh waktu sekitar 6 jam setelah makan agar sisa makanan mencapai usus besar,” kata Johanes.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bagaimana Warna-warni Muncul di Sayap Kupu-Kupu?

Bagaimana Warna-warni Muncul di Sayap Kupu-Kupu?

Oh Begitu
Usia Berapa Seseorang Merasa Paling Bahagia ?

Usia Berapa Seseorang Merasa Paling Bahagia ?

Kita
Apa Manfaat Pandan untuk Kesehatan?

Apa Manfaat Pandan untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Berapa Usia Bintang Tertua di Alam Semesta?

Berapa Usia Bintang Tertua di Alam Semesta?

Oh Begitu
7 Tips Meningkatkan Kekebalan Tubuh Agar Tidak Mudah Sakit

7 Tips Meningkatkan Kekebalan Tubuh Agar Tidak Mudah Sakit

Oh Begitu
Apa Perbedaan Sinar UVA, UVB, dan UVC?

Apa Perbedaan Sinar UVA, UVB, dan UVC?

Oh Begitu
Apa Penyebab Sakit Leher di Pagi Hari?

Apa Penyebab Sakit Leher di Pagi Hari?

Oh Begitu
Mengapa Minum Kopi Membuat Mulas dan Ingin BAB?

Mengapa Minum Kopi Membuat Mulas dan Ingin BAB?

Oh Begitu
Seperti Apa Sepatu Anak pada 2000 Tahun yang Lalu?

Seperti Apa Sepatu Anak pada 2000 Tahun yang Lalu?

Fenomena
Bagaimana Orang Bisa Selamat Setelah Jatuh dari Ketinggian?

Bagaimana Orang Bisa Selamat Setelah Jatuh dari Ketinggian?

Oh Begitu
Apa Rahasia Cheetah yang Membuatnya Bisa Berlari Sangat Cepat?

Apa Rahasia Cheetah yang Membuatnya Bisa Berlari Sangat Cepat?

Oh Begitu
Mengapa Mars Disebut Planet Mati?

Mengapa Mars Disebut Planet Mati?

Fenomena
Bagaimana Cara Membuat Mentega?

Bagaimana Cara Membuat Mentega?

Oh Begitu
4 Gas Beracun Akibat Letusan Gunung yang Berbahaya Bagi Manusia

4 Gas Beracun Akibat Letusan Gunung yang Berbahaya Bagi Manusia

Oh Begitu
Seperti Apa Struktur Kayu Tertua di Dunia Buatan Manusia Purba?

Seperti Apa Struktur Kayu Tertua di Dunia Buatan Manusia Purba?

Fenomena
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com