Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laut Menghangat, "Nemo" dan Kawan-kawan Terancam Punah

Kompas.com - 11/10/2017, 21:50 WIB
Monika Novena

Penulis

KOMPAS.com -- Seperti terumbu karang, anemon laut menjadi rumah dan tempat persembunyian yang ideal bagi puluhan spesies ikan. Salah satunya adalah ikan badut yang berwarna oranye ini.

Namun, ikan yang terkenal dalam film Finding Nemo ini terancam keberadaannya.

Pasalnya, peningkatan suhu air yang terkait dengan perubahan iklim dapat melemahkan anemon laut.

Hal ini menyebabkan simbion atau mahluk yang bersimbosis dengan anemon melepaskan diri. Padahal, simbion ini penting untuk menyokong kehidupan anemon termasuk juga membuatnya berwarna. Tanpa simbion, maka anemon menjadi putih.

(Baca juga: Inilah yang Terjadi bila Film “Finding Nemo” Sesuai Kenyataan)

Ketika anemon menjadi putih, ikan badut dan spesies lainnya bisa mengalami stres dan berhenti bertelur.

Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications ini tentunya mengancam populasi ikan.

Penelitian ini diadakan pada tahun 2015 dan 2016 di Polinesia Prancis, saat gelombang panas laut melanda daerah tersebut. Tim melacak 30 spesies anemon yang berbeda di laguna di lepas pulau Moorea.

Gelombang panas itu tidak hanya melumpuhkan karang. Selama lebih dari empat bulan, gelombang panas memutihkan sekitar setengah dari anemon laut yang ada disana.

(Baca juga: Hormon Cinta Bikin Dunia Ikan Badut Berkebalikan dengan Jagat Manusia)

Kemudian, peneliti membandingkan antara ikan yang tinggal di antara anemon yang mengalami proses pemutihan ini dengan ikan yang tinggal di daerah yang sehat.

Tim menemukan bahwa makhluk yang terkait dengan anemon yang mengalami proses pemutihan menunjukkan kadar kartisol dalam darah yang tinggi.

Ini menyebabkan kekacauan otak pada ikan remaja, serta menghambat kemampuan mereka untuk melihat, mendengar dan mencium. Ikan menjadi bingung dan seringkali malah berenang ke arah predator.

Suzanne Mills, dari Pusat Penelitian dan Observasi Lingkungan Hidup di Polinesia Prancis juga berkata jika hormon reproduksi menurun pada ikan jantan dan betina. Pasangan ikan yang hidup di anemon yang terkena proses pemutihan menghasilkan sedikit telur-telur ikan.

Tentunya hal ini memiliki implikasi jangka panjang bagi seluruh sistem kelautan.

"Efek pemutihan akan berdampak besar dalam populasi bahkan bisa menurunkan populasi hingga 12 persen," kata Mills.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau