Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/10/2017, 09:08 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar

Penulis

KARANGASEM, KOMPAS.com -- Gunung Agung sempat mengalami penyusutan atau depresurisasi selama 3-4 jam.

Penyusutan terjadi setelah Gunung Agung menyemburkan asap setinggi 1.500 meter pada Sabtu (7/9/2017) malam, ujar Kasubdit mitigasi Wilayah Timur Defi Kamil Syahbana, Senin (9/10/2017).

"Sempat mengalami depresurisasi atau pengurangan tekanan akibat keluarnya asap 1.500 meter kemarin," kata Defi.

Namun, penyusutan sementara tersebut tidak bisa mengembalikan kondisi gunung Agung menjadi normal.

(Baca Juga: 9 Tanda Tekanan Magma ke Puncak Gunung Agung Kian Nyata dan Kuat)

Penyusutan dapat terdeteksi oleh alat teltimeter yang dipasang PVMBG. Setelah menyusut selama 3-4 jam, gunung Agung kembali menunjukan tren kenaikan.

"Turunnya bukan ke posisi normal. Setelah sempat turun kemudian naik lagi, itu artinya ada pasokan energi magma," kata Defi.

Menurut Defi, kondisi gunung Agung saat ini masih kritis, ditandai kegempaan yang masih tinggi.

Keluarnya asap memang berpeluang mengurangi kandungan gas, tetapi adanya tren penggelembungan menunjukan deformasi masih lebih tinggi.

"Yang jelas, saat ini gunung Agung berada dalam periode berfluktuasi tinggi," kata Defi. (Robinson Gamar)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com