DEMAK, KOMPAS.com –- Meski tidak mematikan, penyakit kaki gajah atau filariasis adalah salah satu penyakit yang sulit diatasi. Pasalnya, kaki atau anggota tubuh lain yang membesar tidak dapat disembuhkan, yang bisa dilakukan hanyalah mencegah agar tak terjadi kecacatan.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Mohamad Subuh berkata bahwa kaki gajah ditularkan lewat nyamuk. Namun, penyakit zoonosis (infeksi penyakit dari hewan ke manusia) ini tidak bergantung pada jenis nyamuk tertentu.
“Kalau demam berdarah hanya Aedes, Anopheles untuk malaria, tapi kalau kaki gajah dapat ditularkan oleh seluruh nyamuk yang hidup,” kata Subuh di Lapangan Kridosono, Sabtu (7/10/2017).
(Baca juga: 13 Daerah Terima Sertifikat Eliminasi Kaki Gajah)
Kaki gajah disebabkan oleh masuknnya cacing filaria yang berukuran sangat kecil seperti benang. Tiga spesies Filaria yang dapat menginfeksi adalah Wucheraria brancofti, Brugia Malayi, dan Burgia timori.
Setelah masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk, mikrofilaria menjadi larva dalam waktu 1-2 minggu. Larva akan menuju saluran getah bening dan berkembang biak.
Untuk menjadi penyakit yang serius, pembesaran kaki atau bagian tubuh lain butuh waktu bertahun-tahun.
Terkadang tak ada gejala yang dirasakan oleh pasien. Namun, ciri umumnya adalah demam yang berulang sekitar 3-5 hari. Demam itu dapat sembuh hanya dengan istirahat tanpa minum obat dan bisa muncul kembali.
Lipatan paha akan membengkak atau kemerahan dan terasa panas. Rasa sakit juga akan muncul pada ketiak. Selain itu, kemerahan dan rasa panas juga dapat terjadi di daerah tungkai, lengan, payudara, dan buah zakar.
Untuk mencegahnya, jangan ragu meminum obat pada saat program Pemberian Obat Pencegahan Massal (PPOM) setiap bulan Oktober secara rutin selama lima tahun.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Oscar Primadi, mengatakan, obat pencegahan kaki gajah terdiri dari kombinasi tablet Diethylcarbamazine (DEC)100 mg dan tablet Albendazole 400 mg.
Dosisnya dibedakan berdasarkan umur. Pada anak usia 2-5 tahun, dosisnya berupa satu tablet DEC dan satu tablet Albendazole. 6-14 tahun mendapat dua tablet DEC dan satu Albendazole. Lebih dari 14 tahun, resepnya tiga tablet DEC dan satu tablet Albendazole.
“Selain mematikan atau memandulkan cacing filaria dewasa, (obat) juga dapat mematikan cacing perut lainnya seperti cacing gelang, cacing tambang, cacing cambuk, dan cacing kremi,” kata Oscar.
Pada tahun 2017, 150 daerah mengikuti program Pemberian Obat Pencegahan Massal (PPOM) dengan target 34,1 juta penduduk. Dari jumlah itu, Kabupaten Semarang, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Brebes baru memulai POPM.
Dari jumlah 236 daerah endemis, 13 daerah telah berhasil mengendalikan penyakit kaki gajah. Sisanya, sebanyak 73 daerah masih menjalani evaluasi untuk mendapatkan sertifikat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.