Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2017, 16:06 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

WOLONG, KOMPAS.com -- Panda raksasa (Ailuropoda melanoleuca) merupakan hewan yang sulit untuk kawin. Bahkan, pemberitaan menyebutkan bahwa film porno sengaja diputar agar mereka mau kawin.

Namun, menurut dokter hewan dari Taman Safari Indonesia, Bongat Huaso Mulia, hal itu tidak lazim.

Bongat sendiri berada di Wolong Panda Base, China, untuk mendampingi pemindahan sepasang panda raksasa Cai Tao dan Hu Chun dari negeri tirai bambu itu ke Indonesia.

(Baca juga: Akhir Hidup Basi, Panda Tertua yang Hidup di Penangkaran)

Menurut dia, dirinya sama sekali belum pernah melihat adanya panda yang diputarkan film porno di fasilitas Wolong Panda Base ini. "Enggak ada, yang pernah saya lihat bukan blue film, tetapi maternal behavior. Yang dirangsang induknya, nonton video induk lain (yang) lagi ngasuh anak. Kalau yang kawin itu enggak. Saya belum pernah lihat," kata Bongat.

Dia mengatakan, mata panda sangat jelek sehingga sangat susah untuk melihat. Hewan endemik China ini lebih mengandalkan penciuman dan pendengarannya. "Enggak melihat dia, matanya paling jelek. Hidung dan pendengarannya yang paling bagus," ucap Bongot, di Wolong, China, Senin (25/9/2017).

Bongat melanjutkan, dengan matanya yang jelek, panda tidak mungkin bisa menonton film porno tersebut, melainkan hanya mendengarkan suara-suara dalam video. "Jadi kalau nonton video itu omong kosong. Pada saat kawin mereka dengar suaranya. Nah, pada video menyusui, anak-anak yang teriak-teriak itu yang merangsang si induk," ujar dia.

Dokter hewan ini mengakui, panda merupakan hewan yang termasuk sulit untuk kawin. Musim kawin panda sangat singkat, hanya setahun sekali dan waktunya hanya 2-3 hari.

(Baca juga: Jangan Tertipu, Ada Keganasan di Balik Keimutan Panda)

"Kawin memang susah. Panda bersifat soliter, mereka tidak akan bersama dengan panda lain kalau tidak musim kawin. Saking sempitnya waktu kawin, kita tidak menyebutnya musim, tapi window (jendela)," katanya.

Untuk bisa kawin, lanjut dia, si jantan dan betina harus menunjukkan gejala birahi. "Kalau salah satu, misalnya, hanya betinanya saja yang berahi, kemudian disatukan, mungkin si jantannya bakal menggigitnya," sebutnya.

Sebagai informasi, pada hari Kamis (28/9/2017) ini, Cai Tao (jantan) dan Hu Chun (betina) bakal tiba di Indonesia dari China. Pasangan panda raksasa ini dipinjamkan ke Indonesia dan diharapkan bisa melahirkan anak -anak mereka saat di Indonesia. Mereka akan ditempatkan di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau