Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 23/09/2017, 16:08 WIB
|
EditorShierine Wangsa Wibawa

KOMPAS.com -- Semua penggemar Game of Thrones tahu, keluarga kerajaan memang tidak akan bisa lepas dari intrik. Kerajaan lebah pun rupanya tidak terkecuali.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Chemical Ecology mengungkapkan bahwa beberapa lebah pekerja bisa membunuh ratunya yang menghasilkan keturunan pejantan yang salah. Takhta sang ratu kemudian akan direbut oleh salah satu putrinya yang akan menghasilkan keturunan pejantan yang benar.

Jadi, apa yang membuat keturunan pejantan lebah menjadi salah dan benar?

James Gilbert, seorang pengajar zoologi dari University of Hull, mengulasnya di The Conversation 18 September 2017.

Dia berkata bahwa para ratu lebah, semut, dan tawon (Hymenoptera secara kolektif) hanya berpasangan sekali dan menyimpan sperma seumur hidupnya. Sang ratu kemudian bisa memilih akan menfertilisasi telur yang mana dan mengontrol jumlah keturunan pejantan dan betinanya.

Lebah betina yang diploid atau memiliki dua set gen dari masing-masing orangtua dihasilkan dari telur yang difertilisasi, sedangkan pejantan yang biasanya haploid (memiliki satu set gen) dihasilkan dari telur-telur yang tidak difertilisasi.

Akan tetapi, dalam kejadian yang langka, sang ratu berpasangan dengan pejantan yang memiliki gen penentu kelamin komplementer (CSD) serupa dengannya.

Ketika mendapati dua set gen yang serupa, tubuh lebah mengira bahwa dirinya hanya terdiri dari satu set gen dan hasilnya adalah pejantan-penjantan yang diploid dan mandul.

Seperti semua pejantan Hymenopteran, pejantan-pejantan ini tidak mau bekerja. Mereka hanya menghabiskan sumber daya, tetapi tidak berkontribusi pada reproduksi. Gilbert menulis, keberadaan pejantan diploid yang mandul inilah yang membuat para pekerja membunuh sang ratu.

“Dalam sebuah koloni yang berfungsi secara normal (tidak dimanipulasi untuk eksperimen), respons ini sangat mendukung kelangsungan hidup lebah,” tulis Gilbert.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+