KOMPAS.com - Penggalian arkeologi selama tiga minggu berakhir dengan sebuah hasil penemuan makam yang tidak biasa.
Bukan menemukan makam manusia, arkeolog menjumpai makam berisi kerangka porpoise, mamalia yang masuk dalam ordo Cetacea, ordo yang juga mencakup lumba-lumba.
Keanehan penemuan terletak pada cara mamalia laut tersebut dikubur yang seolah-olah sdah diatur posisinya.
"Ini sangat aneh, saya tidak tahu harus mengatakan apa," kata Philip de Jersey, arkeolog dari Universitas Oxford di Inggris.
"Mengapa repot-repot mengubur seekor porpoise di tempat yang mirip dengan makam manusia," ujarnya seperti dikutip dari Science Alert, Rabu (20/9/2017)
Tim arkeolog yang melakukan penggalian di pulau kecil Chapelle Dom Hue di lepas pantai Guernsey Inggris menduga bahwa porpoise itu dikubur sekitar abad ke 14.
Sementara Pulau kecil itu juga diperkirakan merupakan tempat yang digunakan oleh biarawan untuk menyendiri.
Porpoise memang dikonsumsi pada abad pertengahan. Tapi jika porpoise yang ditemukan memang untuk dimakan, lebih masuk akal jika orang membuang sisa-sisanya ke laut yang hanya berjarak hanya 10 meter dari situs tempatnya ditemukan.
"Kalau memang untuk dimakan kenapa repot-repot menguburnya, bahkan ada upaya juga membuat lubang yang baik untuk kuburan porpoise, itulah yang membingungkan," kata De Jersey.
De Jersey berpendapat, biarawan saat itu mungkin menyembunyikan tubuh porpoise karena tidak boleh memilikinya atau porpoise itu dikubur untuk diawetkan dan akan mengambilnya saat ia membutuhkan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.