KOMPAS.com -- Sejak pertama kali ditemukan di Birka, Swedia pada 1880-an, tulang seorang prajurit Viking telah menunjukkan tanda-tanda bahwa dia adalah seorang perempuan, meskipun lebih tinggi dari kebanyakan perempuan pada masanya.
Namun, para peneliti berasumsi bahwa dia adalah seorang laki-laki berdasarkan simbol status yang dikuburkan bersamanya.
Akhirnya, sekelompok tim peneliti dari Stockholm University mengonfirmasikan bahwa prajurit Viking yang hidup pada abad ke-10 dan meninggal di usia 30-an ini adalah seorang perempuan.
Mereka mengambil sampel DNA dari gigi taring dan lengan prajurit Viking, dan menemukan bahwa sampel DNA tidak mengandung kromosom Y. Hal ini membuktikan bahwa dia adalah seorang perempuan dan menjadikannya prajurit Viking perempuan pertama ditemukan.
Di dalam kuburannya, para peneliti menemukan pedang, kapak, tombak, panah yang dapat menembus baja, dan dua kuda. Bukti-bukti ini menunjukkan bahwa perempuan tersebut adalah seorang prajurit profesional.
Satu set permainan juga ditemukan bersamanya dan menunjukkan bahwa individu tersebut memiliki pengetahuan mengenai taktik dan strategi, dan merupakan seorang prajurit berpangkat tinggi.
Meski demikian, para peneliti awal berasumsi bahwa prajurit tersebut adalah seorang laki-laki karena mereka belum pernah mendapati prajurit Viking perempuan sebelumnya.
Lalu, ketika beberapa analisis menunjukkan bahwa tulang tersebut adalah perempuan, para peneliti beranggapan bahwa barang yang dikubur bukan miliknya.
Keberadaan prajurit Viking perempuan yang betarung bersama laki-laki sebenarnya telah diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Prajurit Brynhildr, misalnya, muncul dalam berbagai puisi epik dan saga. Namun, kebanyakan orang menganggapnya sebagai legenda atau mitos.
Dengan adanya penemuan ini, “gadis-perisai” atau shield-maiden terbukti tidak hanya sekadar legenda saja. “Apa yang kita pelajari bukanlah Vlakyrie dari hikayat, tetapi seorang pemimpin militer di dunia nyata yang ternyata perempuan,” kata Charlotte Hedenstierna-Jonson dari Stockholm University seperti yang dikutip dari siaran pers oleh Smithsonian.com 11 September 2017.
Dipublikasikan dalam American Journal of Physical Anthropology, para peneliti menulis bahwa penemuan ini memberi kita pengetahuan baru mengenai masyarakat Viking, konstruksi sosial, dan norma pada zaman Viking.
“Hasil kami yang menunjukkan bahwa makam Bj 581 yang berpangkat tinggi di Birka adalah makam untuk seorang prajurit Viking perempuan berpangkat tinggi dan membuktikan bahwa perempuan dapat menjadi anggota penting di dalam lingkungan yang didominasi oleh laki-laki,” tulis mereka.