KOMPAS.com -Benarkah bulan-bulan di sekitar Saturnus dan Jupiter bisa mendukung kehidupan?
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akan meluncurkan teleskop luar angkasa pada tahun 2018 mendatang untuk menyelidikinya.
Teleskop yang bernama James Webb itu adalah penerus Teleskop Hubble.
Secara umum ia akan bertugas mempelajari alam semesta. Tapi selain itu, Webb secara khusus mengemban tugas untuk mengawasi dua kandidat tempat di tata surya yang berpotensi laik huni.
Dua tempat itu adalah Europa, satelit Planet Jupiter serta Enceladus, satelit Saturnus.
Kedua satelit ini diperkirakan memiliki samudera di bawah lapisan es yang tebal. Kedua satelit ini juga menunjukkan adanya bukti semburan cairan yang besar menuju retakan di permukaan es.
Semburan ini bisa jadi dipicu karena adanya geyser di bawah permukaan tanah, yang bisa menjadi sumber panas dan nutrisi bagi bentuk kehidupan di sana.
"Kami memilih kedua satelit tersebut karena potensinya yang menunjukkan tanda-tanda kimiawi yang menarik," kata Heidi Hammel, wakil presiden eksekutif Asosiasi Riset untuk Astronomi (AURA), yang memimpin penggunaan teleskop untuk mempelajari objek yang ada di tata surya.
Teleskop Webb akan menangkap cahaya inframerah yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi benda-benda yang menghasilkan panas namun tidak cukup panas untuk memancarkan cahaya.
Baca Juga: Temuan-temuan Besar Penjelajah Saturnus yang Akan Akhiri Hidupnya
Peneliti berharap agar Webb dapat membantu mengidentifikasi daerah pada permukaan satelit yang memiliki aktifitas geologis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.