KOMPAS.com - Dunia yang tak terduga dan bisa saja menjadi hunian baru manusia ternyata tak cuma ditemukan di antariksa.
Ilmuwan Australia melakukan penelusuran gue es di bawah gletser Antartika, tepatnya di sekitar Gunung Erebus, sebuah gunung berapi aktif di Pulau Ross di Antartika.
Profesor Craig Cary, peneliti dari Universitas Waikato Selandia Baru sebenarnya hanya ingin mengumpulkan tanah dari gua itu.
Namun, ia merasakan ada sesuatu yang tidak biasa. Ia merasakan suhu hangat, sekitar 20an derajat celsius.
"Seperti di dalam sauna. Tapi sauna di dalam es. Luar biasa bukan?," katanya.
"Di atasmu ada lapisan es, tetapi ada tanah di bagian bawah. Ini perasaan yang sureal. Tenang, tak berangin, dan hangat tapi masih ada di Antartika," ujar Cary menggambarkan suasana di dalam gua.
"Sampai-sampai Anda bisa memakai T-shirt dan cukup nyaman berada di bawah sana. Ada cahaya di dekat mulut gua, dan filter cahaya lebih dalam ke beberapa gua di mana es di atasnya sangat tipis," imbuhnya seperti dikutip ABC, Jumat (8/9/2017).
Dr Ceridwen Franser, peneliti lain dari ANU Fenner School of Environment and Society yang ikut dalam ekspedisi ini mengatakan, kondisi gua yang hangat bisa mendukung pertumbuhan hewan dan tumbuhan.
Benar saja, analisis forensik sampel tanah di gua tersebut kemudian menunjukkan jejak DNA dari ganggang, lumut dan hewan kecil.
"Kita memang belum melihat tanaman dan hewan yang sebenarnya. Jadi kita tidak bisa yakin mereka pernah tinggal disini," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.