Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 08/09/2017, 10:50 WIB
|
EditorYunanto Wiji Utomo

KOMPAS.com – Nurlina, seorang warga asal Desa Pasiang, Kecamantan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, mengalami penyakit yang tak bisa dianggap sepele.

Selain mengidap penyakit kanker payudara stadium 4, tubuhnya juga ditumbuhi puluhan belatung. Belatung telah berkembang biak hampir sepekan di dalam tubuh Nurlina.

Sayangya, ia tak juga mendapatkan perawatan yang memadai. Nurlina dipindah dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya.

Baca : Menderita Kanker Stadium 4, Badan Nurlina Dipenuhi Belatung

Kepala Departemen Radioterapi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, SpRad (K)OnkRad mengatakan, belatung tidak tumbuh pada kulit yang tertutup. Kemungkinan terdapat luka yang terbuka dan menjadi kotor.

Kanker payudara stadium 4 juga bisa tumor payudaranya sudah pecah. Luka itu terbuka kemudian kotor. Mungkin juga dihinggapi lalat,” kata Soehartati saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/9/2017).

Soehartati menegaskan bahwa penyakit kanker payudara dan timbulnya belatung bukanlah kondisi yang beriringan.

Belatung juga bisa tumbuh pada penyakit lain dengan luka terbuka, misalnya, hal itu bisa terjadi pada penderita diabetes melitus. Saat kaki pesien terluka, kotoran dapat masuk dan terjadi pembusukan.

“Bukan berarti kanker stadium 4 atau kanker payudara harus kena belatung. Itu dua hal yang berbeda,” ucap Soehartati.

Kemoterapi dapat menjadi pilihan pengobatan Nurlina. Selain itu, kondisi kesehatannya secara umum juga harus diperbaiki. Jika terdapat kekurangan cairan atau diperlukan pembahan gizi, cairan infus dapat diberikan. Kemudian, luka yang telah dihinggapi belatung juga dibersihkan.

Baca Juga: Gula Memang Memberi Makan Sel Kanker, tetapi...

Untuk pasein kanker, upaya pengobatan difokuskan pada perbaikan kualitas hidup. Meski telah sampai pada stadium akhir, selalu ada kemungkinan untuk mengontrol kanker dengan perawatan yang memadai.

“Bicara kanker tidak bicara sembuh. Kita bicara kemungkinan hidup 5 tahun – 10 tahun dengan pengobatan yang baik,” ujar Soehartati.

Sayangnya, Nurlina tidak lagi mendapatkan perawatan. Sebuah rumah sakit menjanjikan kepada Nurlina untuk diberikan kemoterapi, namun lebih dari dua bulan kemoterapi tak kunjung ia dapatkan dan tanpa mendapat penjelasan.

Dengan memgang kartu BPJS Kesehatan, pemerintah setempat dapat ikut membantu meringankan apa yang dialami Nurlina. Dengan kondisinya seperti itu, Nurlina tetap harus mendapat pengobatan yang layak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+