Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/08/2017, 07:29 WIB
Aningtias Jatmika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Restorasi Gambut (BRG) berhasil melakukan pemetaan lahan gambut berbasis sinar laser atau Light Detection and Ranging (LiDAR) dengan skala besar, yakni 1:2.500. Artinya, tiap 1 centimeter di peta sama dengan 25 meter di permukaan bumi.

“Ini merupakan pemetaan (gambut) dalam skala besar pertama,” ujar Kepala BRG Nazir Foead, dalam acara Sosialisasi Pemetaan Gambut di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kamis (24/8/2017).

Hasil pemetaan tersebut kemudian diserahkan kepada KLHK dan Badan Informasi Geospasial (BIG) guna menentukan langkah restorasi selanjutnya dan mendukung proses penetapan kawasan hutan lindung, kawasan budidaya, dan pengaturan tata kelola air di lahan gambut.

Pemetaan dilakukan pada empat kabupaten prioritas tahun pertama restorasi gambut, yaitu Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Pulang Pisau, dan Meranti dengan total luas 646.000 hektar.

Kepala BIG Hasanuddin Z Abidin menambahkan, pemetaan skala besar ini nantinya juga termasuk pemetaan batas desa, pemetaan detail tata ruang, serta pengelolaan hutan, termasuk restorasi lahan gambut.

“Semoga pemetaan skala besar dapat dilaksanakan lebih masif lagi agar tata kelola gambut lesatari dan dapat dilaksanakan lebih baik,” ujarnya.

LiDAR adalah metode penginderaan jauh menggunakan cahaya laser untuk mengukur jarak ke permukaan bumi. Metode ini mengintegrasikan sistem penentuan (Global Positioning System) GPS. Bahkan, metode tersebut bisa menampilkan foto udara.

Dengan begitu, LiDAR dapat mengidentifikasi kubah gambut, peta hidrotopografi  atau pemodelan arah aliran air di lahan gambut guna membantu mengidentifikasi lokasi sekat kanal, dan peta penutup lahan dari foto udara guna melihan kondisi lahan gambut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com