Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Penis Tak Bertulang? Sains Ungkap Jawabannya

Kompas.com - 24/08/2017, 19:00 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Mengapa penis manusia tak bertulang?

Pertanyaan ini mungkin terkesan jorok dan tidak perlu. Kenapa harus mempertanyakannya?

Rupanya, bagi ilmuwan, pertanyaan itu penting untuk dijawab. Bukan apa-apa, itu karena ilmuwan menjumpai bahwa sejumlah spesies makhluk hidup memiliki penis bertulang. Dengan memecahkannya, ilmuwan semakin paham soal evolusi manusia.

Tulang penis - disebut bacculum - pada beberapa hewan adalah bagian sistem rangka yang unik karena tidak terhubung secara langsung dengan rangka lainnya. Dia mengambang di ujung penis.

Walrus merupakan salah satu hewan dengan tulang penis terpanjang, mencapai seperenam ukuran tubuhnya. Sementara, lemur punya tulang penis berukuran seperempatpuluh panjang tubuh.

Baca Juga: Misteri Alam, Mengapa Malam Itu Gelap?

Dalam publikasinya di Proceedings of the Royal Society B pada 14 Desember 2016, Mathilda Bridnle dan Christopher Opie menguraikan alasan evolusioner soal mengapa manusia tak berpenis.

Jadi, 145 juta tahun lalu, untuk pertama kali tulang penis berkembang pada hewan. Sejak saat itu, beragam jenis mamalia dan primata memilikinya.

Sejumlah spesies, misalnya kucing, membutuhkan tulang penis untuk memicu ovulasi atau pelepasan telur. Tak seperti manusia, kucing baru ovulasi ketika kawin.

Spesies lain membutuhkan tulang penis untuk masuk dan memicu gesekan pada vagina.

Pada spesies-spesies tertentu, tulang penis dibutuhkan agar penis bisa bertahan lama di dalam vagina. Pada sejumlah hewan, perkawinan memang bisa memakan waktu dan menyita energi. Kadangkala, di tengah perkawinan, betina bisa melarikan diri dan berganti pasangan dengan pejantan lain. Tulang penis membantu "mengunci" si betina, mengeblok organ intimnya.

Pada banyak hewan, semakin panjang proses perkawinan, maka semakin panjang pula tulang penis. Selain itu, semakin tinggi kompetisi dalam perkawinan, semakin panjang dan besar pula tulang penis.

Baca Juga: Mengapa Ada Orang Bugar Sebelum Mati?

Bagaimana dengan manusia?

Waktu yang dibutuhkan manusia dari penetrasi hingga ejakulasi secara rata-rata hanya 2 menitan. Selain itu, peluang perempuan untuk melarikan diri saat kawin dan berganti ke laki-laki lain bisa dikatakan nol. Penetrasi dan gesekan vagina cukup dipicu dengan ereksi, aliran darah ke area penis.

Jadi, untuk apa tulang penis? Tidak penting bagi manusia.

Karena tidak penting dan tidak mendukung fungsi reproduksi itulah, manusia tidak mengembangkan tulang penis dalam proses evolusinya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com