Lalu, bagian moncong yang kecil akan membuat Alesi tampak seperti bayi ungka. Bedanya, bagian dalam telinga Alesi menunjukkan bahwa Alesi tidak bisa melakukan gerakan akrobat berayun di pepohonan seperti ungka.
“(Alesi) kemungkinan besar memiliki bentuk lokomosi memanjat yang lebih lambat seperti simpanse,” ujar Miller.
Christopher Gilbert, salah satu penulis dan pakar paleoantropologi dari Hunter College, Alesi mengatakan, karena N alesiidekat dengan nenek moyang semua kera, spesimen ini bisa menunjukkan bagaimana rupa nenek moyang semua kera dan manusia modern.
“Lagipula, spesimen kita paling mirip dengan ungka dibandingkan kera hidup lainnya. Oleh karena itu, (N alesi) bisa mendukung ide bahwa nenek moyang manusia dan kera menyerupai ungka,” ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.