KOMPAS.com -- Setelah kecolongan bulan lalu, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) tampaknya benar-benar akan memperkuat sistem pertahanan luar angkasanya. Sistem tersebut rencananya akan diuji bulan Oktober ini ketika asteroid 2012 TC4 mendekat ke bumi.
Hingga saat ini para peneliti belum mengetahui dengan pasti ukuran dan seberapa dekat 2012 TC4 akan bergerak menuju bumi. Mereka berkata bahwa diameter asteroid tersebut bisa saja hanya 10 meter. Lalu, menurut perhitungan, 2012 TC4 tidak akan lebih dekat dari jarak 6.800 kilometer ke bumi.
Namun, karena asteroid itu hanya dideteksi selama beberapa hari pada tahun 2012, bisa jadi perkiraan para peneliti meleset dan 2012 TC4 hanya mendekat sampai 273.000 kilometer dari bumi.
(Baca juga: Tanpa Anda Sadari, Asteroid Seukuran Pesawat Nyaris Menabrak Bumi)
Ketidakpastian ini justru membuat NASA semakin bersemangat untuk menguji responsnya terhadap asteroid yang berpotensi menyerang bumi. Pasalnya, walaupun NASA dan agensi antariksa lainnya telah bekerjasama untuk mengkoordinasi dan mendeteksi potensi serangan terhadap bumi, respons terhadap serangan belum pernah diujicoba sebelumnya,
“Ini adalah target yang sempurna untuk latihan. Sebab, meskipun kita tahun dengan pasti bahwa orbit 2012 TC4 tidak akan mengganggu bumi, kita belum bisa memetakan rutenya dengan pasti,” ujar Paul Chodas, manajer untuk Center for Near-Earth Object Studies milik NASA, kepada Independent 2 Agustus 2017.
Dia melanjutkan, ini akan menjadi tanggung jawab observatorium untuk memetakannya ketika asteroid itu mendekat, dan (mereka harus) bekerjasama untuk melakukan observasi lanjutan.
Vishnu Reddy yang memimpin kampanye pendeteksian 2012 TC4 di Lunar and Planetary Laboratory milik Universitas Arizona menambahkan, ini adalah usaha tim yang melibatkan lebih dari 12 observatorium, universitas, dan laboratorium di seluruh dunia untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan kemampuan observasi objek di sekitar bumi.
“Percobaan ini akan menguji sistem pertahanan secara keseluruhan, mulai dari observasi awal dan lanjutan, penentuan orbit yang presisi, dan komunikasi internasional,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.