Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jengah Tenar, Wallace Biarkan Darwin Publikasikan Teori Evolusi

Kompas.com - 25/07/2017, 08:07 WIB
Monika Novena

Penulis

KOMPAS.com -- Nama Charles Darwin akan selalu dikenal sebagai penemu teori evolusi. Sementara rekannya, Affred Russel Wallace, orang yang justru pertama kali menciptakan istilah 'origin of species' atau asal usul spesies, tak banyak dikenang.

Namun, baru-baru ini surat-surat Wallace mengungkapkan fakta baru mengapa dia memilih untuk menjadi orang kedua dari lahirnya teori evolusi.

Surat dengan tulisan tangan ini mengungkap bagaimana ahli biologi Inggris ini tidak suka dengan publisitas dan lelah dengan penghargaan sepanjang hidupnya. Bukti ini sekaligus meruntuhkan spekulasi sebelumnya yang menyebutkan jika Darwin telah mencurangi Wallace.

Dalam surat kepada redakturnya, James Marchant, Wallace mengeluh jika ia lelah dengan puluhan medali-medali yang disematkan sepanjang hidupnya. Surat lain juga mengungkapkan bagaimana Wallace menolak untuk dilukis oleh John Collier, pelukis yang juga bertanggung jawab untuk melukis wajah Charles Darwin.

(Baca juga: Misteri Hewan yang Bikin Charles Darwin Bingung Kini Terpecahkan)

"Saya pikir mungkin saya terlalu tiba-tiba dalam menolak dan mungkin Collier merasa terluka," tulis Wallace dalam surat tersebut.

Surat-surat tersebut merupakan koleksi pribadi yang didalamnya terdapat juga tulisan tangan rancangan sebuah buku berjudul "Darwin and Wallace". Buku tersebut sudah dikerjakan olehnya, tetapi belum terselesaikan hingga akhirnya kematian menjemput Wallace pada tahun 1913.

Dalam draft tersebut, Wallace menjelaskan bagaimana dia dan Darwin sama-sama berkontribusi dalam teori evolusi.

Masih ada juga surat Wallace yang ditujukan kepada temannya. Saat itu Wallace dianugerahi Order of Merit, salah satu penghargaan tertinggi yang bisa diberikan kepada seorang warga sipil.

Namun, dalam sepucuk surat kepada temannya itu Wallace menolak undangan untuk menerima hadiah di Istana Buckingham karena dia tidak ingin membeli baju baru untuk acara tersebut.

Sebagai gantinya, Raja harus mengirim seorang petinggi ke rumah Wallace di Dorset untuk memberikan medali itu.

Selain surat Wallace, terdapat juga surat dari anak laki-lakinya, William, beberapa saat sebelum kematian Wallece. Dalam surat tersebut, William menolak tawaran agar Wallace dimakamkan di Westminster Abbey.

"Baik ibu juga ayahku sendiri tidak menginginkannya," tulis William Wallace.

"Kita semua menolak publisitas dan upacara yang tidak perlu," katanya lagi.

Dr George Beccaloni, direktur Alfred Russel Wallace Correspondence Project menyebut surat-surat Wallace sebagai hal yang mengagumkan.

(Baca juga: Tanda Kehidupan Tertua Buktikan Prediksi Charles Darwin)

Surat-surat itu menunjukkan sudut pandang dari Wallace, menunjukkan bahwa Wallace tidak banyak mempublikasikan diri. Dia melewatkan kesempatan publisitas yang sangat bagus," katanya seperti dikutip dari Guardian, Jumat (14/7/2017).

Selama beberapa tahun terakhir memang telah terjadi peningkatan minat terhadap Wallace. Museum Sejarah Alam sendiri telah mengembalikan potretnya ke aula utama museum dan beberapa dokumenter menyoroti kontribusi besarnya.

Namun, tampaknya Wallace sendiri juga tak akan peduli atas upaya untuk mengembalikan namanya ke tempat yang benar dalam sejarah.

"Saya pikir dia acuh tak acuh. Seperti setiap kali ia menerima medali penting di Inggris, dia justru jengkel karenanya," kata Beccaloni.

Wallace awalnya menulis surat kepada Darwin dari pulau Halmahera di Indonesia untuk berbagi gagasan revolusionernya. Darwin, yang telah mengembangkan teori evolusinya sendiri selama lebih dari satu dekade, diminta untuk mengatur kedua versi agar bisa dibaca oleh anggota Linnean Society pada tahun 1858.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com