KOMPAS.com -- Selama bertahun-tahun lamanya, para ilmuwan telah memperdebatkan adanya sebuah planet yang belum diketahui di tepian tata surya kita. Tampaknya, dugaan tersebut memang benar.
Hasil analisis dari dua astronom di Complutense University of Madrid yang dipublikasikan dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society menunjukkan adanya planet ke sembilan (Planet Nine) di belakang Pluto.
Namun, planet tersebut terlalu jauh untuk diamati secara langsung sehingga para peneliti pun harus menggunakan data lain untuk mencari tahu.
Mereka mengamati 28 obyek trans Neptunus ekstrim (ETNO) di sabuk Kuiper yang mengorbit matahari dalam jarak 150 AU(satu AU adalah jarak antara bumi ke matahari atau sekitar 150 juta kilometer) atau lebih dan tidak pernah mendekati Neptunus yang berada sekitar 30 AU dari matahari.
(Baca juga: 10 Planet Alien yang Mirip Bumi Ditemukan)
Secara spesifik, para peneliti mengamati node dari ETNO, yakni dua titik di mana orbit sebuah obyek melewati bidang tata surya.
“Jika tidak ada yang menganggu mereka, node dari ETNO seharusnya terdistribusi secara merata karena mereka tidak perlu menghindari apa pun,” kata Carlos de la Fuente Marcos, salah satu penulis studi.
Namun, para peneliti menemukan bahwa node dari ke-28 ETNO tampak terkumpul pada jarak tertentu dari matahari. Selain itu, mereka juga menemukan korelasi di antara posisi node dan kemiringannya.
“Dengan asumsi bahwa dinamika ETNO mirip dengan komet yang berinteraksi dengan Jupiter, kita mengartikan hasil ini sebagai tanda-tanda keberadaan planet lain yang berinteraksi dengan mereka dari jarak 300 sampai 400 AU,” ujar Fuente Marcos.
Akan tetapi, jangan terburu-buru mengkonklusikan adanya Planet Nine dari hasil analisa kedua astronom ini.
Pasalnya, ini bukan kali pertama ilmuwan mencoba membuktikan keberadaan Planet Nine. Ide tersebut muncul pada tahun 2014 ketika astronom Scott Sheppard dan Chadwick Trujillo mengusulkan adanya planet besar di tepian tata surya setelah mengamati keanehan dari orbit planet katai Sedna, obyek 2012 VP113 dan TNO.
(Baca juga: Juno dan Misteri Planet Monster di Tata Surya)
Lalu, pada tahun 2016, astronom Konstantin Batygin dan Mike Brown mengklaim telah menemukan bukti keberadaan Planet Nine yang ukurannya 10 kali lipat dari bumi dan berada 600 AU dari matahari setelah mengamati perubahan orbit TNO. Pendapat Batygin dan Brown pun semakin dikuatkan setelah Sheppard dan Trujillo menemukan dua TNO lain yang orbitnya terganggu oleh planet ke sembilan.
Namun, bukti-bukti tersebut disanggah oleh sekelompok peneliti dari proyek Outer Solar System Origins Survey (OSSOS) dalam jurnal The Astronomical Journal. Mereka berkata bahwa perilaku mengumpul dari orbit TNO bisa jadi hanya sekadar bias observasi dari para peneliti yang mengharapkan adanya Planet Nine.
Bagaimana dengan bukti terbaru dari Complutense University of Madrid kali ini? Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan menunggu jawaban dari kelompok peneliti lain yang juga sedang mengamati tata surya kita untuk Planet Nine dan obyek lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.