KOMPAS.com -- Saat memikirkan sebuah bintang, kita membayangkan bola gas raksasa yang ukurannya jauh lebih besar dari planet-planet di tata surya kita, dengan suhu yang luar biasa panas.
Untuk mencapai massa yang setara dengan Matahari, misalnya, kita harus menggabungkan lebih dari seribu Planet Jupiter, atau sekitar satu juta Planet Bumi.
Tapi bagaimana jika sebuah bintang ukurannya tak terlalu besar? Mungkinkah benda langit seukuran Saturnus, ternyata sebuah bintang?
Jawabannya, tentu bisa!
Baru-baru ini, para astronom menemukan bintang yang berukuran sangat kecil. Disebut EBLM J0555-57Ab (57Ab), bintang mungil ini berada dalam sistem bintang bersama dua saudaranya yang lebih besar—EBLM J0555-57A dan EBLM J0555-57B, sekitar 600 cahaya dari Bumi.
(Baca juga: "Tangisan" Bayi Bintang Pecahkan Misteri Antariksa)
Bintang 57Ab diidentifikasi pada Februari 2014 dan Desember 2015. Awalnya, para astronom mengira 57Ab sebagai planet, karena bintang ini bergerak melintasi 57A. Gerakan semacam ini memang menjadi cara para astronom dalam mengidentifikasi exoplanet. Karena saat planet melintasi sebuah bintang, akan membuat bintang tersebut tampak 'berkedip'.
Sejak berhasil diidentifikasi, para astronom berupaya mengukur berbagai aspek dari 57Ab, termasuk massanya. Para astronom menggunakan massa bintang 57A untuk menentukan massa 57Ab. Hasilnya? Massa 57Ab ternyata setara dengan 85,2 kali massa Jupiter, atau kurang dari satu persen massa Matahari kita. Sejauh ini, 57Ab adalah bintang paling kecil yang pernah ditemukan.
"Bintang ini lebih kecil dan cenderung lebih dingin ketimbang banyak exoplanet gas raksasa yang sejauh ini telah diidentifikasi," kata Alexander Boetticher, penulis utama studi yang merupakan mahasiswa S2 di Cambridge's Cavendish Laboratory and Institute of Astronomy.
Seberapa penting penemuan ini?
Hanya karena 57Ab berukuran mungil, bukan berarti bintang ini tidak penting. Ukurannya membuat 57Ab menjadi bintang katai ultradingin, persis seperti bintang TRAPPIST-1—yang ditemukan pada awal tahun ini, hanya saja dengan massa yang 30 persen lebih ringan.
Penemuan bintang TRAPPIST-1 sempat menggegerkan dunia karena menjadi induk bagi tujuh planet mirip Bumi. Bintang ultradingin dianggap sebagai kandidat ideal untuk planet-planet semacam itu.
"Bintang-bintang kecil menyediakan kondisi ideal untuk penemuan planet-planet kebumian, dan eksplorasi jarak jauh tentang atmosfer mereka," ujar rekanan penulis, Amaury Triaud, yang juga peneliti senior di Cambridge's Institute of Astronomy.
"Meski demikian, sebelum kita mempelajari planet-planet, kita benar-benar perlu memahami bintang induk mereka. Ini adalah hal mendasar," pungkasnya.
Artikel ini sudah pernah tayang sebelumnya di National Geographic Indonesia dengan judul: Bintang Terkecil di Alam Semesta Ditemukan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.