Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Strategi Tampil Menarik, Nyeri Pinggang Menanti Anda

Kompas.com - 13/07/2017, 08:08 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Tak ada yang salah dengan tampil menarik. Untuk hampir setiap wanita, hal itu menjadi keharusan. Caranya pun bermacam-macam, termasuk dengan memakai sepatu hak tinggi untuk memperindah lekuk tubuh.

Namun, Anda harus tahu risikonya. Dokter Luthfi Gatam, SpOT (K-Spine) mengatakan, saat seorang wanita menggunakan sepatu hak tinggi, akan ada terjadinya perubahan gravitasi tubuh. Beban tubuh tidak ditopang secara tegak lurus, melainkan berada di sekitar pinggang bagian belakang.

Bagi penampilan fisik, kaki akan terlihat jenjang, perut menjadi lebih ramping, pinggul akan tertarik ke belakang, dan pantat menjadi naik. Postur ini, dalam istilah kedokteran, disebut dengan hiperlordosis.

(Baca juga: Apa Saja Ciri Nyeri Pinggang karena Saraf Kejepit?)

“Bagi perempuan yang pakai high heel itu, potensi terjadinya low back pain (nyeri pada pinggang di bagian bawah) lebih besar dibanding yang normal atau normolordosis,” kata Luthfi dalam seminar bertajuk “Minimal Invasive Spine Surgery Update” di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (12/7/2017).

Oleh karena itu, Luthfi pun tidak menganjurkan pengidap low back pain untuk menggunakan sepatu hak tinggi.

Selain karena hak tinggi, perubahan gravitasi tubuh juga terjadi pada orang berperut buncit. Dengan tambahan beban baru, terjadi penyesuaian gravitasi dengan menarik pinggang ke belakang.

“Buncit itu ada dua sebab: bertambahnya lemak, dan kalau sudah tua, otot perut melemah makanya menonjol ke luar. Jadi kalau buncit itu otomatis menarik ke belakang pinggangya. Makanya, ada yang pakai korset supaya tidak keluar perutnya, dibawa lagi ke dalam,” ucap Luthfi.

Namun, penggunaan korset ternyata tidak efektif. Sebaliknya, ada "korset" alami yang bisa menjadi pilihan untuk mencegah timbulnya low back pain. “Semua orang yang sakit tulang belakang selalu saya anjari sit up. Itu korset alami yang tetap melindungi tulang belakang kita,” ujar Luthfi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com